MITRAPOL.com, Kota Sabang – Perwakilan masyarakat di Sabang mendatangi Kantor Wali Kota Sabang, untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan rencana kenaikan tarif tiket kapal Sabang – Banda Aceh, Senin 2 Januari 2023.
Hadir pada kesempatan itu sebagai perwakilan masyarakat dari Organda mobil barang, Pj Keuchik (kepala desa) dari Balohan dan Cot Abeuk.
Sementara dari unsur Pemerintah hadir langsung Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, PLT Sekda Kota Sabang, Kadis Perhubungan Kota Sabang, Kadis Pertanian dan Pangan Kota Sabang, unsur dari ASDP, dan sejumlah wartawan.
Rizal, salah satu perwakilan dari Organda Sabang, khusus untuk mobil barang mengatakan, tarif tiket kapal yang rencananya akan naik pada 5 Januari nanti akan sangat memberatkan bagi masyarakat Sabang.
“Keluhan orang mobil tentang harga tiket yang akan naik sekitar 80 persen, kemampuan orang kita tidak begitu, ditambah lagi pembatasan tonase mobil barang dari Ulee Lheue, bahkan juga tidak cukup untuk operasional,” ungkap Rizal.
Ia juga mengeluhkan kurangnya slot bagi mobil angkutan barang khusus sembako di kapal, kalau dulu sekali berangkat bisa 8 mobil, tapi sekarang sudah tidak dibolehkan lagi.
Padahal, mobil barang tersebut terkadang membawa barang berupa sayur-mayur, tomat atau telur, tidak boleh terlalu lama dibiarkan karena bisa busuk saat tiba di Sabang, terutama saat hari-hari besar yang butuh banyak pasokan barang dari Banda Aceh.
“Sulit mendapat slot di kapal untuk mobil barang, sehingga saat dibutuhkan barang untuk jumlah yang banyak seperti hari-hari besar, kita mengalami kesulitan untuk diangkut,” ucapnya.
Adnan Hasyim alias Ayah Nan, juga menyampaikan kepada Pj Wali Kota Sabang agar mempermudah masuknya ternak seperti sapi, karena menurutnya selama ini prosedur memasok ternak dari Banda Aceh ke Sabang via pelabuhan Ulee Lheue ke Balohan begitu sulit syaratnya.
“Kalau bisa mempermudah masuknya ternak sapi ke Sabang tanpa harus mengikuti prosedur pengecekan terlalu ketat, yang dapat menghambat trasnportasi ternak dari daratan ke Sabang, karena itu bisa membuat harga daging sapi di Sabang melambung tinggi,” kata Yah Nan.
Menjawab keluhan masyarakat Sabang, Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi akan berkoordinasi dengan lintas instansi di provinsi untuk menyampaikan keluhan warga Sabang dan mencarikan solusi yang terbaik bersama-sama.
Menurut Pj Wali Kota Sabang, persoalan yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat itu sangat kompleks, namun Ia yakin bahwa bisa mengatasi hal tersebut bersama-sama demi masyarakat Sabang.
Reza Fahlevi juga menyampaikan, sebenarnya kenaikan harga tiket kapal juga tidak terlepas dari kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh Pemerintah, tapi Ia yakin semua akan ada solusinya, karena itu Pemko Sabang akan berkordinasi dengan lintas sektoral untuk mencarikan solusi terhadap masalah itu.
Terkait barang khusus kondisi sembako, Pemko Sabang juga punya program subsidi sembako kepada masyarakat, hal itu dianggap dapat mempermudah masyarakat Sabang mendapatkan harga sembako yang stabil tidak terlalu mahal.
Pj juga menjawab soal pembatasan tonase atau jumlah muatan barang yang dibawa menggunakan mobil barang, yang terkadang berlebihan. Pj Wali Kota menyebut pembatasan itu sebenarnya tidak lain hanya untuk keselamatan dan sesuai standar yang diberlakukan.
“Karena standar keselamatan ke Sabang ini sangat ketat,” tambahnya.
Sedangkan masalah ternak yang disampaikan Yah Nan, menurut Kadis Perhubungan Sabang, sebulan lalu ada rapat dengan Kepala Karantina, bahwa Sabang disebut sebagai zona merah, sehingga tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar ternak.
Perwakilan ASDP, Rahmat Abadi, yang hadir mewakili GM ASDP, Agus Djoko Triyanto, dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan bahwa pihak ASDP terus berkoordinasi dengan pihak Karantina, setelah rapat sebulan lalu.
“Kami terus koordinasi dengan karantina, tapi pihak karantina masih memegang peraturan lalulintas pusat, karena untuk pulau itu berbeda, bisa bawa ternak ke Sabang harus vaksin satu kali,” ucapnya.
Selain itu, Fakri, selaku Kadis Pertanian dan Pangan Kota Sabang, menyebut bahwa saya ini sebabnya bisa membawa daging langsung ke Sabang, dengan syarat harus memiliki surat sudah sehat.
Menurutnya, peraturan itu diberlakukan sebenarnya untuk kebaikan masyarakat Sabang, karena itu ternak atau daging yang dibawa masuk ke Sabang harus dalam kondisi sehat tidak berpenyakit.
Pj Wali Kota Sabang menambahkan, masalah sembako akan diupayakan bisa disubsidi, tapi terkait mobil barang untuk angkutan barang, nanti akan melakukan koordinasi lagi dengan Dishub dan Organda.
Pj Wali Kota juga senang dan berterima kasih kepada masyarakat yang telah datang beraudiensi dengan pemerintah, ia senang karena dengan begitu bisa lebih banyak mendapat masukan demi kebaikan masyarakat Sabang.
“Terima kasih banyak, Insya Allah walaupun tidak terjawab semuanya, kita tetap komunikasi lagi agar apa yang menjadi masalah bisa terus kita perbaiki,” demikian ungkap Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi.
Di akhir pertemuan, Rusli selaku Pj Keuchik Balohan menambahkan, dengan naiknya harga tiket maka harga barang akan naik, tapi ia senang karena Pj Wali Kota Sabang tidak menutup ruang bagi masyarakat untuk audiensi dan berdiskusi menyampaikan hal-hal penting.
Bahkan, yang membuatnya sangat senang, ternyata Pj Wali Kota juga akan mengadakan program subsidi sembako bagi masyarakat Sabang, hal itu tentu akan meringankan beban masyarakat di tengah lonjakan harga-harga.
“Kami senang karena Pj Wali Kota Sabang punya program subsidi, sehingga harga barang nantinya dapat ditekan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pj dan Pemko Sabang, kami juga akan sampaikan kepada masyarakat yang bertanya agar nanti masyarakat tidak panik,” imbuhnya.
Pewarta : Hidayat