Nusantara

Kasus tanah di Pancawati memanas, terjadi benturan antara petani dengan oknum preman bayaran

Admin
×

Kasus tanah di Pancawati memanas, terjadi benturan antara petani dengan oknum preman bayaran

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Bogor Jabar – Polemik yang terjadi di Kampung Pancawati, Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Bogor semakin memanas, salah satu oknum Ketua RW (Rukun Warga) seharusnya memihak atau membela warganya di duga justru membela oknum mafia tanah.

Oknum Ketua RW itu menekan warganya dengan cara menutup dan memagar lahan lahan para penggarap yang sehari harinya dipergunakan untuk mencari makan keluarganya.

UJ, salah satu petani setempat mengatakan,”Saya tidak bisa berkebun lagi karena lahan saya dan lahan petani lainnya sudah dikuasai dan dipagari memakai kawat, sehingga kami sulit untuk masuk ke lahan kami sendiri,” jelasnya.

Petani sulit memasuki lahannya karena sudah dikelilingi oleh pagar kawat, diduga pemagaran tersebut dikerjakan pada malam hari.

Sementara, Yati, Salah satu Tim Investigasi dari LPRI DPC Bogor mengatakan bahwa oknum RW ini diduga menjadi kaki tangan dari para sindikat mafia tanah di Desa Pancawati, jadi harus ditindak secara tegas.

Lanjut Yati, pekerja di lahan tersebut bergerak atas komando oknum RW atas perintah oknum mafia tanah yang berada di Desa Pancawati Kabupaten Bogor dengan menggerakan warga Lembah Duhur dan Kampung Baru Desa Pancawati.

Para pekerja yang memagari lahan para penggarap itu mendaftarkan dirinya dengan mengunakan Foto Copy KTP ke oknum Ketua RW Kp. Pancawati Desa Pancawati Kecamatan Caringin, bukan hanya pekerja dari kampung Lembah Duhur dan Kampung Baru saja, oknum mafia tanah juga diduga menggunakan jasa para Preman dan oknum ormas.

Sementara, Ketua RW yang bernama Nanang alias Kubil ketika dikonfirmasi oleh awak media mengungkapkan bahwa dirinya bekerja dan dibayar oleh Ibu Diyah sehari 100 ribu, ungkapnya.

 

 

Pewarta : Desy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *