MITRAPOL.com, Nunukan Kalimantan Utara – Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan melalui Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid membuka secara resmi Pelatihan dan Pendampingan Fasilitator Dalam Pemanfaatan Buku Bacaan Anak di Kabupaten Nunukan dan kegiatan tersebut dilaksanakan di ruangan VIP lantai IV Kantor Bupati Nunukan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Litara bersana dengan inovasi dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Ahmad, Project Manager Ana Farida Kurniasari, serta narasumber dari Litara Kuswanto dan Sofie Dewayani.
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan kali ini yang telah menerima Program hibah buku dari Kemendikbud RI, yaitu 2 orang peserta perwakilan dari SDN 006 Nunukan, 2 orang perwakilan dari SDN 012 Nunukan, 2 orang perwakilan dari SDN 002 Nunukan Selatan, 2 orang perwakilan dari SDN 004 Nunukan Selatan, 2 orang perwakilan dari SDN 005 Nunukan Selatan, 2 orang perwakilan dari SDN.013 Nunukan, 1 orang dari koordinator TBM Nunukan, 1 orang komunitas pengembang suku Tidung, 1 orang dari pegiat literasi, 5 orang aktivis masyarakat dan guru PAUD, 1 aktivis penjaga sekolah, 1 orang guru dan aktivis masyarakat, 1 aktivis masyarakat dan ibu Rukun Tetangga (RT).
Kegiatan ini juga diikuti 9 orang mentor/pendamping, masing-masing dari Dinas Pendidikan Kabupaten. Nunukan, Kepala Bidang ketenagaan kurikulum sastra dan perizinan, Kepala Sekolah SDN 006 Nunukan, Kepala Sekolah SDN 004 Nunukan Selatan, Guru Kelas SDN 002 Sebatik Barat, Guru Kelas SDN 001 Sebatik, Guru Kelas SDN 001 Sebatik Timur, Pustakawan SDN 003 Sebatik Barat, Kepala bidang Prokompim Sekretariat Daerah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam sambutannya, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE.,P.Hd mengatakan bahwa kemampuan membaca dan menulis adalah hal yang mendasar yang menyertai kehidupan seseorang.
Perkembangan Literasi di sebuah negara oleh banyak pihak dijadikan sebuah parameter/ukuran dalam menentukan maju atau tidaknya negara tersebut. Perkembangan literasi di sebuah negara menentukan kredit point suatu negara.
“Pada negara-negara yang memiliki kesadaran Literasi yang tinggi, secara umum masyarakat lebih mudah diajak untuk memajukan negaranya, dan negara-negara tersebut juga berkembang pesat di berbagai bidang,” ujar Laura.
Hj. Asmin Laura Hafid menambahkan, berdasarkan survey dilapangan yang dilakukan oleh International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization For Economic Co-Opeeation And Development (OECD) tahun 2019, menyatakan bahwa Indonesia menempati rangking 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nunukan & Dinas Pendidikan dan kebudayaan aneka program sudah kita jalankan, aneka event juga kita hadirkan guna memberikan stimulan kepada masyarakat luas generasi muda dan kelompok masyarakat untuk sadar literasi, gemar membaca dan menulis.
Bupati Nunukan dua periode ini berpesan kepada peserta pelatihan yang akan menjadi fasilititator dalam mendorong pemanfaat buku bacaan anak, agar dapat mengikuti setiap paparan materi.
“Dalami dan diskusikan dengan narasumber dan sesama peserta tentang kendala dan kemungkinan hambatan yang akan ditemui dilapangan nantinya, begitu dengan para narasumber yang akan memberikan pemaparan materi kiranya juga dapat menyampaikan materinya dengan detail dan mendalam serta membuka ruang diskusi seluas-luasnya sehingga dengan pertemuan ini didapatkan ilmu yang cukup bagi fasilitator dalam melaksanakan tugasnya dilapangan, kata Bupati Nunukan.
Dalam kesempatan itu pula Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Ahmad, menyampaikan tujuan dari kegiatan kali ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan meningkatkan buku baca anak semoga.
Pewarta : Yuspal/Hms