MITRAPOL.com, Jakarta – Siapa yang tak mengenal nama Icuk Sugiarto, sosok legenda hidup atlet Bulutangkis tanah air yang berkiprah sejak 1980-an dan telah menorehkan sejumlah prestasi tingkat dunia.
Selama berkarir sebagai atlet, Icuk Sugiarto telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui bidang olahraga Bulutangkis.
Diantaranya, medali emas Asian Games 1982, juara dunia 1983, Piala Thomas 1984, Piala Sudirman 1989, serta menjuarai turnamen di level-level Super Series, mulai Indonesia Open hingga China Open.
Meskipun kini tak lagi menjadi seorang atlet, pria kelahiran 4 Oktober 1962 tetap memiliki semangat tinggi untuk memajukan Indonesia lewat prestasi olahraga.
Baginya, adalah suatu kebanggaan bisa berkontribusi dan membawa bendera merah putih berkibar di kancah internasional.
Untuk itu, usai berkarir menjadi atlet sosok ayah dari pebulutangkis Tommy Sugiarto ini tetap terlibat aktif dalam kepengurusan organisasi di bidang olahraga.
Dalam organisasi keolahragaan, dirinya tercatat pernah menjabat sebagai Kabid Kesejahteraan Pelaku Olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Waketum 1 Pengurus Pusat Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PP ABTI), dan Ketua Umum Ikatan Atlet Nasional Indonesia (lANI) Pusat.
Bukti kecintaan dan komitmennya mencetak atlet berprestasi Indonesia, suami dari Nina Yaroh ini memiliki Camp pelatihan olahraga di Sukabumi.
Dengan diberi nama Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC) Sport Resort. Tempat pelatihan di atas lahan 4 hektar tersebut dibangun empat Gedung Olahraga, lengkap dengan 80 kamar dengan berbagai fasilitas baik tempat lari, water park, resto, masjid.
Untuk lebih memajukan prestasi Indonesia di dunia olahraga, kini Icuk Sugiarto terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri maju sebagai calon DPR RI di Pemilu 2024 melalui partai Hanura.
Mencalonkan diri sebagai anggota parlemen di gedung DPR RI, Icuk Sugiarto tercatat maju di daerah pemilihan (Dapil) Jakarta 2 (Jaksel, Jakpus dan luar negeri).
Alasan dirinya mengikuti kontestasi pemilu menjadi anggota legislatif pusat, semata-mata untuk memperjuangkan kemajuan prestasi olahraga Indonesia dan kesejahteraan para atlet-atlet tanah air, baik yang berprestasi dan meniti prestasi.
“Memperjuangkan hak-hak dan masa depan atlet. Yang terpenting bendera Merah Putih berkibar di internasional. Saya pasti akan terus mendukung,” ujarnya.
Salah satu contoh perhatiannya bagi para atlet, ia juga telah beberapa kali menginisiasi pemberian penghargaan kepada atlet berprestasi Indonesia.
Bukan hanya untuk para atlet nasional, perhatiannya juga akan ditujukan bagi para atlet-atlet di daerah. Sebagai mantan atlet, secara psikologis sosoknya lebih tau apa yang menjadi kepentingan dan keperluan yang dibutuhkan atlet untuk mencetak prestasi hingga mengharumkan nama bangsa dan negara.
DR