MITRAPOL.com, Sibolga – Diduga melakukan money politik, seorang tim sukses dari Partai Nasdem berinisial TL (38) terpaksa harus menjalankan pemeriksaan di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sibolga, Selsas (13/2/2024).
RL memang tergolong pria nekat. Betapa tidak, di Masa Minggu Tenang, ia berani menyuap sejumlah calon pemilih untuk mencoblos caleg junjungannya pada 14 Februari 2024 esok.
Dalam aksinya, selain menyerahkan uang Rp 300 ribu kepada salah seorang calon pemilih berinisial AM, RL juga mempraktikkan tata cara mencoblos, agar calon pemilih tidak keliru menyalurkan hak suaranya pada caleg lain.
Namun naas, sejumlah warga menangkap basah perbuatannya. Warga Pancoran Kerampil, Kecamatan Sibolga Sambas ini kemudian digelandang ke kantor Bawaslu Sibolga untuk menjalani pemeriksaan.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Sumut, Johan Alamsyah, membenarkan kejadian tersebut.
“Benar inisial RL diamankan, diduga melakukan money politic,” kata Alamsyah kepada wartawan.
Alamsyah menjelaskan, penangkapan RL dilakukan oleh warga setempat setelah mendapat informasi adanya rencana bagi-bagi uang untuk menjoblos salah seorang caleg DPR Kota Sibolga di salah satu rumah warga berinisial AM.
Mengetahui informasi, warga kemudian melapor kepada Bawaslu Sibolga, sembari melakukan pengintaian. Bersama warga, Bawaslu Sibolga kemudian menyergap RL.
Hasil pemerikasaan , RL merupakan tim suksess Caleg DPRD Kota Sibolga berinisial AM dari Partai Nasdem Dapil Dapil 2 Kota Sibolga.
“RL ditangkap Selasa hari ini jam 12.17 WIB,” sebutnya.
Bawaslu Sibolga menyita barang bukti uang Rp 300 ribu yang sempat diserahkan kepada MES serta uang Rp 700 ribu yang diduga akan diserahkan RL kepada calon pemilih lain.
“Bawaslu juga menyita satu lembar C-Pemberitahuan sebagai barang bukti,” kata Alamsyah.
Alamsyah menegaskan, Bawaslu Sibolga akan mengkaji apakah RL telah melakukan kegiatan serupa sebelumnya, atau pertama kali.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan apakah pemberian uang itu ada kaitannya dengan caleg lain.
“Kita juga masih meneliti apakah ada kaitanya dengan caleg lain yang biasanya satu paket,” tutur Alamsyah.