MITRAPOL.com, Pandeglang Banten – Kejadian yang dialami oleh Diyoh warga Kp. Dahu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang – Banten selaku KPM PKH yang dimarahi oleh oknum Pendamping didepan orang banyak, mendapat perhatian dari saudara kandungnya.
Ahmad, adik kandung Diyoh tidak terima dengan apa yang telah dialami kakanya walaupun oknum pendampingnya sudah mendatangi rumah Diyoh.
Kepada awak media, Ahmad yang biasa disapa Bram mengatakan dirinya merasa sedih dan sakit hati atas perlakuan oknum Pendamping yang sudah mempermalukan saudara perempuannya di Kantor Desa.
“Jelas saya tidak terima, jangan mentang-mentang kami orang gak punya dan saudara perempuan saya orangnya awam dan tidak banyak tingkah dipermalukan seperti itu didepan orang banyak,” jelas Bram, Saptu (18/2/24).
Setahu saya Pendamping itu tugasnya mendata dan mendampingi masyarakat bukan untuk mempermalukan masyarakat didepan orang banyak, lanjutnya.
Saya percaya sama saudara perempuan saya, beliau itu kerjaanya hanya dagang keliling, subuh sudah berangkat dan pulang kerumah habis mahgrib.Yah untuk aturan yang dikatakan untuk hadir dalam kumpulan bisa dibicarakan dengan baik – baik. Bukan dengan cara seperti apa yang dialami oleh saudara perempuan saya, karena jarang ikut kumpulan, Saudara saya datang kekantor desa dan mengatakan Assalammualaikum, ko langsung dijawab pendamping ” Mau apa ibu kesini” Saudara saya menjawab mau ambil barcod pak, kemudian bapak Iip ini sempat bilang tidak ada, kemudian saudara saya menjawab ” Kan ada di bapak” Baru diserahkan barkod tapi ngomelin saudara perempuan saya didepan orang banyak, apa seperti itu pelayanan untuk masyarakat tutur Bram.
Tapi lucu, dengar informasi dari saudara saya, bahwa bapak Iip ini mendatangi rumah tempat tinggalnya dan untuk meminta maaf sekitaran pukul 10 malam, itupun sesudah ada teguran dari saya ataupun adanya konfirmasi dari rekan media.
Sementara itu, awak media mendatangi rumah Diyoh untuk memastikan kebenaran kedatangan bapak Iip untuk apa. Diyoh mengatakan untuk minta maaf dan menurutnya maaf yang tidak dengan iklas.
Iyah pak, sekitaran pukul 10 malam ada bapak Iip kerumah dan tetap merasa tidak bersalah, dan adapun minta maafnya dari gerak geriknya menurut saya maaf dengan tidak iklas.papar Diyoh.
Ada Bapak Iip, istrinya, dan ketua kelompok PKH dan bapak saya, didalam pembicaraan itu bapak Iip bilang merasa tidak memarahi, dan bicara banyak sana – sini, jujur saya gak mau dengarkan pak, ucap Diyoh serasa masih tersimpan rasa yang dialami dikantor desa.
Bilangnya, Saya tidak memarahi ibu, saya hanya menyampaikan biar ibu untuk setiap kumpulan biar hadir, dan sempat bilang kenapa harus sampai ke orang media. Yah saya jawab aja pak, itukan urusan adik saya, mungkin adik saya tidak terima saudaranya digituin pak, imbuh Diyoh.
Pewarta : RS