MITRAPOL.com, Kapuas Hulu Kalbar – Iskandar, Ketua LSM JAGA NKRI Kapuas Hulu Kalimantan Barat merasa resah dengan banyaknya media yang bermunculan secara dadakan bak jamur di musim penghujan. Dia juga merasa heran dengan gampangnya oknum wartawan mendapatkan Id Card.
Menurut Iskandar, hadirnya media dimasyarakat seharusnya sebagai sarana untuk memberi pendidikan yang baik kepada masyarakat, tapi ini malah terkesan menakut-nakuti masyarakat dengan id card yang mereka kantongi.
Mereka mendatangi pengusaha yang ada dan menilai semua pekerjaan yang mereka lakukan itu salah, namun ujung-ujungnya mereka meminta uang kepada para pengusaha agar berita mereka tidak dinaikan.
“Kami berharap kepada pihak terkait agar menindak lanjuti para jurnalis dadakan ini, apalagi beberpa jurnalis ada yang terbukti meminta transfer sejumlah uang kepada pengusaha, kami mengantongi buktinya,” ungkap Iskandar, Selasa (12/3/24).
Lebih mirisnya lagi, ada salah satu media yang menulis berita terkait alat berat di Desa Nanga Danau Kecamatan namun apa yang dia tulis itu salah, itu kan menunjukan kalau mereka menulis berita tidak sesuai Kode Etik Jurnalis, tambahnya.

Mereka menulis hanya berdasarkan emosional pribadi, saya duga mungkin mereka minta duit, tapi tidak dikasih, ungkap Iskandar.
Iskandar meminta aparat penegak hukum untuk menertibkan oknum jurnalis yang meresahkan warga, karena jika dibiarkan takut berakibat fatal, saya khawatiran jika masyarakat sudah jenuh maka akan terjadi main hakim sendiri.
Saya siap membantu aparat penegak hukum untuk memberi barang bukti kalau oknum jurnalis dadakan ini meminta uang kepada pengusaha dan itu jelas pemerasan jika mereka benar, kenapa mereka meminta sejumlah uang itu artinya mereka juga turut ambil bagian dari pekerja yang mereka katakan illegal.
“Saya minta kepada unsur pemerintah, seperti Camat, Kepala Desa dan Polsek jika ada oknum jurnalis yang menakut nakuti masyarakat agar ditindak apalagi mereka masuk ke wilayah tidak permisi, mereka datang seperti hantu yang meneror masyarakat,” pungkas Iskandar dengan geram.
Pewarta : Rajali