MITRAPOL.com, Kapuas Hulu Kalbar – Banyaknya beredar pemberitaan dibeberapa media terkait maraknya pertambangan tanpa izin (PETI) di Kapuas Hulu, secara fakta berita itu tidak benar kalau pun ada itu hanya bekas aktivitas pertambangan beberpa tahun yang lalu.
Semenjak jajaran Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan penertiban aktivitas pertambangan tersebut sudah berhenti, ada pun pekerjaan tambang yang masih berkativitas itu hanya dikarenakan adanya masyarakat yang belum ada pekerjaan pengganti untuk menopang kebutuhan ekonomi mereka.
Wit salah satu warga Boyan Tanjung menjelaskan bahwa banyak media yang menulis berita simpang siur tentang daerahnya, ada yang menulis Kecamatannya salah, ada juga dokumentasi yang mereka pakai juga salah, mereka menggunakan dokumentasi lama yang mereka munculkan kembali.
“Beberapa alat berat memang ada di Boyan, tepatnya di Desa Nanga Danau tapi alat berat tersebut bukan untuk kegiatan peti tapi difungsikan untuk pembuatan kolam dan lahan perkebunan sawit, kadang digunakan juga untuk kegiatan pembangunan jalan,” jelas Wit. Selasa (12/3/24).
Cuma kebetulan alat berat tersebut berada di area yang terkenal dengan pekerja emas sehingga dianggap untuk kerja tambang.
Wit juga merasa resah, pasalnya pemberitaan yang terbit membuat citra di desanya menjadi kurang baik,”Selaku masyarakat jujur kami juga ingin mencari pekerjaan lain tapi sampai saat ini belum ada pekerjaan selain menambang emas yang dapat menopang perekonomian kami, kami punya anak istri punya keluarga yang perlu pendidikan sandang dan pangan selayaknya keluarga lain,” bebernya.
“Kami minta kepada para jurnalis yang selalu memojokan daerah kami, tolong bantu kami mencari solusi untuk pekerjaan lain, jangan hanya bisa menulis pemberitaan, dan pemberitaan itupun sangat jauh dari fakta sebenarnya, jika benar aktivitas ini masih ada, mustahil aparat setempat tidak menindak kegiatan kami,” pungkas Wit.
Pewarta : Jajuli