KALAMitrapol – Pertanyaan tentang kehidupan di bumi sebelum Nabi Adam AS telah menggelitik rasa ingin tahu manusia selama berabad-abad.
Tergantung pada sumber yang kita lihat, jawabannya bisa membawa kita ke ranah agama, sains, atau bahkan keduanya.
Dalam Islam, Al Quran menyebutkan penciptaan Jin sebelum manusia [QS. Al Hijr: 26-27]. Jin digambarkan sebagai makhluk tak kasat mata yang terbuat dari api.
Beberapa tafsir dan cerita rakyat Islam berkembang dengan menyebut keberadaan makhluk lain bernama Al-Hin dan Al-Bin yang menghuni bumi sebelum manusia. Namun, kesahihan cerita tersebut masih diperdebatkan.
Di sisi lain, sains menggunakan bukti fisik untuk menelusuri kehidupan di bumi. Fosil-fosil tertua yang ditemukan menunjukkan keberadaan organisme bersel tunggal berumur miliaran tahun.
Jejak tertua makhluk mirip manusia diperkirakan berusia sekitar 7 juta tahun yang lalu [Wikipedia – Timeline of human evolution]. Temuan ini tentu saja tidak membahas keberadaan makhluk cerdas seperti manusia sebelum Nabi Adam.
Sains dan agama tidak selalu bertolak belakang. Keduanya menawarkan perspektif yang berbeda namun bisa saling melengkapi.
Ayat-ayat suci bisa ditafsirkan secara luas untuk mengakomodasi penemuan sains. Sebaliknya, sains tidak bisa menjawab pertanyaan terkait hal-hal gaib seperti penciptaan makhluk selain manusia.
Misteri kehidupan di bumi sebelum Nabi Adam AS tetap menjadi daya tarik tersendiri. Baik perspektif agama maupun sains menawarkan ruang untuk penjelajahan dan pemahaman yang lebih dalam.
Bagi sebagian orang, kisah-kisah religi memberikan jawaban yang memuaskan. Bagi sebagian lainnya, penemuan sains menjadi bukti sejarah yang tak terbantahkan.
Pada akhirnya, pencarian jawaban atas misteri ini tergantung pada cara pandang dan keyakinan masing-masing individu.