MITRAPOL.com, Jakarta – Tokoh perempuan Penina Auparai A.Md. wanita cantik berdarah Papua merasa geram terkait insiden (5/6/2023) lalu
Penina Auparai melalui keterangan persnya, Jumat (9/6/2023) di jakarta mengatakan,”Bentrokan antara suku dikabupaten Nabire diduga dipicu konflik dalam hak kepemilikan tanah ditopo yang mengakibatkan 3 warga kehilangan nyawa akibat pertikaian yang terjadi antar kedua belah suku, insiden terjadi (5/5/2023) lalu.
Panina Auparai mengatakan,”Saat ini TNI/ POLRI dan pemerintah daerah setempat sedang melakukan penanganan usai pertikaian antara suku Mee dengan suku Dani.
Inti persoalannya pelepasan tanah adat yang di berikan suku Wate kepada keduanya dengan tanah yang sama atau tanah tersebut,pokoknya apapun yang terjadi kita sesama orang Papua dan basudara bisa menyikapi dengan kepala dingin agar masalah ini cepat selesai.
“Panina Juga menghimbau pada warga khususnya dikabupaten Nabire dan beberapa kabupaten disekitar wilayah tersebut, agar menahan diri dan tenang ditempat masing masing juga tidak melakukan aksi yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” kata panina
Saya ingin daerah wilayah Papua tengah ini aman dan damai, mohon agar nasalah ini cepat diatasi oleh pemerintah kedua belah pihak serta aparat keamanan segera tuntaskan masalah konflik ini jangan sampai larut berkepanjangan,” tegasnya.
“Namun dalam hal ini harus ada figur yang jelas dengan tegas didalamnya agar bisa mengatur dan menyikapi cepat masalah ini semoga upaya mediasi untuk mencapai titik temu antara kedua kelompok yangj terlibat sehingga dapat menghindari korban jiwa dan materi yang lebih banyak bagi warga,” tutupnya.
Pewarta : Desy