MITRAPOL.com, Tasikmalaya Jabar – Dalam rangkaian acara Deklarasi Emak-Emak 08 Prabowo for Presiden se-Priangan Timur, Hashim Djoyohadikusumo didaulat sebagai Adiluhung Putra Sunda Utama oleh Forum Sunda Sabuana sekaligus diberi anugerah penghargaan sebagai Pelestari dan Penyelamat Sejarah dan Budaya Indonesia oleh Yayasan Lintas Budaya Nusantara mitra Prawiro Indonesia Garuda Merah Putih, di Komplek Gedung Buapati Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Jumat (10/6/2023)
Penghargaan tersebut berupa pemberian Sertifikat dan Penyerahan Kujang Pusaka, Iket dan Baju Kasundaan yang diserahkan langsung oleh abah Anton Anton Charliyan sebagai Ketua Umum Sunda Sabuana sekaligus Sekjen Prawiro IGMP didampingi Komjen. Pol. Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, SH.,MM.,MH., atau yang akrab disapa Iwan Bule sebagai Perwakilan Masyarakat Sunda.
Penyerahan ini juga disaksikan puluhan tokoh Sunda yang hadir dalam acara tersebut antara lain, Rd Amir M primajasa, Asep Sofari Msi Ketua DPRD Tasik , Mulyadi DPR RI, Rd Dicky Z Soekapoera, Okky Panglima Pendekar, Hadi P Gasantana, Ki Agung Pancaroba, Ki Endang Tarsono, Ki Jayeng Rana Panjalu , Rd Diding Cipatujah, Bunda Mery Subang , Abah Obby Subang, R Ipin Pajajaran Pusat, Rd Guntara Pangandaran, Ki Iwan Manonjaya, Ki Edi Galunggung , Ambu Apong Jahyang, Ki Ustad Cecep Cilogak, Ki Rino LAKRI, Bah Asep S LSI, Ki Deden Citiis.
Dalam kesempat ini, Abah Anton Charliyan menyampaikan,”Atas kesepakatan para tokoh dan Kasepuhan Kasundaan Jabar – Banten, kami sepakat menganugrahi Pak Hashim DJ sebagai Adiluhung Putra Sunda Utama dengan Gelar Rakeyan Agung Winata Praja Jayadibuana Ing Batu Ampar Galunggung. Jadi sekarang Pak Hashim sudah sah sebagai urang Sunda dan berhak dipanggil sebagai Kang Hashim. Disamping itu atas kiprahnya selama ini sebagai pecinta Benda Seni, Budaya dan Sejarah kami apresiasi dengan memberikan penghargaan khusus sebagai Pelestari dan Penyelamat benda-benda sejarah dan budaya Indonesia.”
Di tempat yang sama, Kang Iwan Bule menambahkan,”Memang beliau sangat layak dan pantas mendapat anugrah tersebut, karena saya tahu persis begitu banyak benda-benda bersejarah yang bernilai tinggi, beliau selamatkan atas dasar kesadaran pribadi dan dengan budget pribadinya.”
DR













