Nusantara

Camat dan Kepala Puskesmas Pelabuhanratu bergerak atasi fenomena penyakit gatal-gatal

Admin
×

Camat dan Kepala Puskesmas Pelabuhanratu bergerak atasi fenomena penyakit gatal-gatal

Sebarkan artikel ini
https://mitrapol.com

MITRAPOL.com, Sukabumi Jabar – Pemerintah kecamatan Palabuhanratu melalui Puskesmas Palabuhanratu, pada Kamis (20/07/2023) turun kelapangan mengantisipasi keluhan masyarakat terkait fenomena penyakit gatal-gatal yang melanda warga kecamatan Palabuhanratu, kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Fenomena penyakit gatal-gatal yang terjadi di kecamatan Palabuhanratu, kabupaten Sukabumi Jawa Barat diduga akibat dari pencemaran udara akibat dari aktifitas PLTU dan ada juga yang menduga akibat cuaca panas

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan Dokter masuk desa yang di laksanakan di Lingkungan RW 21 kampung Patuguran kelurahan Palabuhanratu bertempat di Posyandu Mawar Mitra Binaan PT. Indonesia Power .

Sekertaris Kecamatan Palabuhanratu Dra. Latifah yang datang mewakili Camat Palabuhanratu Drs. Iskandar mengatakan,”Terima kasih hari ini tanggal 20 Juli ada kegiatan Dokter masuk kampung atau desa diantaranya di RW 21 kampung Patuguran kelurahan Palabuhanratu,” ucap Sekmat.

“Karena ada informasi di sini banyak masyarakat yang kena penyakit gatal-gatal dan akhirnya kami berkordinasi dengan pihak Puskesmas dan juga dengan pihak PLTU Jabar 2 dan kita sama sama melakukan pemeriksaan penyakit ini untuk melakukan pengobatan gratis bagi warga yang mengidap penyakit tersebut, Kalau menurut dari Dokter itu disebabkan oleh kuman atau semacam kutu, makanya masyarakat perlu menjaga kesehatan di rumah masing-masing dengan cara melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat),” papar Latifah.

“Tadi menurut informasi dari Puskesmas sebulan sekali akan dilakukan kesehatan keliling dan tidak hanya di kelurahan Palabuhanratu saja tetapi di desa-desa lainnya yang ada di pedesaan di sekitar wilayah kecamatan palabuhanratu,” pungkas Sekmat Palabuhanratu.

Senada dengan Sekmat, Kepala Puskesmas Palabuhanratu Ade Kartini Tresnawati juga memaparkan kegiatan yang di lakukan,”Saya tidak bisa menentukan ini pengaruh dari PLTU atau bukan karena untuk menentukan itu harus melakukan tes laboratorium ,tapi cenderung ini di sebabkan oleh kutu,” ucap Ade.

“Tadi sudah dijelaskan oleh masyarakat makanya tadi saya minta waktu untuk melakukan penyuluhan PHBS jadi meskipun pengobatannya dia rutin tapi kalau kebersihan dirinya tidak diperhatikan itu tidak akan sembuh dan penyakit ini ibarat main pimpong gitu seperti satu sembuh yang satunya sakit dan ini seperti penyakit menular dan ini diduga penyakit sekabies,” tegas Ade.

“Kebersihan adalah modal utamanya, pokok nya PHBS harus dilakukan di lingkungan keluarga disamping makanan harus begizi lingkungan harus bersih khususnya mereka yang bekeluarga,” tegasnya lagi

“Penyakit gatal ini bagian dari penyakit menular tapi insa Alloh bisa sembuh kalau berobat dan mengikuti anjuran dari Dokter. kami dari puskesmas secara rutin akan melakukan kegiatan semacam ini bukan hanya di sini saja tapi nantinya akan di laksanakan di desa lainnya,” papar Ade.

“Tadi dokter juga sudah menjelaskan pengobatan ini tidak cukup satu kali karena sudah tidak gatal bukan berarti sudah sembuh tapi kumanya melemah dan kumannya akan berkembang biak lagi makanya pengobatannya harus sampai tuntas, gejala gejala nya mengarah ke stabies jadi itu jenis kuman cuma itu jenisnya masuk ke kutu jadi penularannya kontak kulit terus yang punya penyakit itu tiduran dikasur dan kasur tersebut ditidurin orang itu penyakitnya bisa menular soalnya bisa nempel sekitar 2 sampai 3 hari,” jelasnya lagi.

https://mitrapol.com

“Yang pertama diobatin ada salep salep kusus untuk ngobatin kutunya itu ada cara caranya, yang kedua sambil diobati di rumah juga harus dibersihkan dari pakaian menjemur kasur dan sebagainya yang suka kontak dengan badan kita kalau seperti baju seprai itu penanganannya sebelum dicuci itu harus direndam dulu sama air panas, tadi ada sekitar 40 orang lebih yang berkonsultasi dan berobat di sini semuanya indikasi penyakitnya sama yaitu gatal gatal,” jelasnya.

Pada kesempatan pengobatan gratis di Posyandu tersebut awak media mewawancarai Ujang Sadira Ketua RW 21 kelurahan Palabuhanratu kecamatan Palabuhanratu mengatakan,”Kalau masalah gatal yang lagi beredar ini ya kita tidak bisa mengatakan ini karena Si A atau di B yang jelas gatal ini sudah dirasakan oleh saya sudah 1 tahun lebih penyakit ini bandel gatalnya kulit terus digaruk kadang bernanah juga,gatalnya bandel Sulut hilang,padahal sudah melakukan pengobatan rutin juga namun itulah namanya penyakit gatal ini timbul lagi timbul lagi hingga gatal sekujur tubuh banyak warga yang menderita gatal tahunan juga,” terang ketua RW 21

“Walaupun kita bersihkan baik seprai kasur sering dicuci bersih tapi penyakit ya memang bandel kembali gatal-gatal sekeluarga kalau malam garuk-garuk karena gatalnya sulit hilang kadang suka kasihan apalagi anak kecil nanahan kakinya tidak bisa jalan,”tegasnya.

Harapan saya selaku RW 21 Kampung Cipatuguran Kelurahan kecamatan Palabuhanratu Agar Pihak PLTU,Dinas Kesehatan maupun terdekat Puskesmas juga pihak kecamatan Segera menangani masalah gatal-gatal yang sudah lama ini dan sekarang sedang viral masalah gatal ini tolong Carikan penganan yang tepatnya agar masyarakat sembuh dari gatal yang tahunan lamanya ini juga agar masyarakat sehat sehingga hilang gatal-gatal ini diketahui penyebabnya apa dari mana mulanya gatal-gatal yang beredar ini,” pungkas RW Ujang Sadira.

Pada akhir pengobatan gratis tersebut kami awak media mewawancarai Dokter Noor Riza mengatakan,”Kalau tadi saya periksa dari gejala-gejala nya mengarah ke skabies jadi itu jenis kuman cuma itu jenis nya masuk ke kutu kalau penularan nya kontak kulit terus yang punya penyakit itu tiduran dikasur dan kasur tersebut di tidurin orang, itu penyakit nya bisa menular soalnya bisa nempel sekitar 2 sampai 3 hari.

“Yang pertama di obatin ada salep-salep khusus untuk ngobatin kutunya itu ada cara-cara nya tidak bisa di obatin sendiri, kedua sambil di obati di rumah juga harus di bersih kan dari pakaian menjemur kasur dan sebagainya yang suka kontak dengan badan kita kalau seperti baju,seprai kasur itu penanganan nya sebelum di cuci itu harus direndam dulu sama air panas,” bebernya.

Sekitar 40 orang menderita gatal-gatal hari ini diobati gratis, sebetulnya kesini suka ada kegiatan pusling atau Puskesmas keliling biasanya di hari Senin dan Selasa.

“Penyakit yang cukup bandel ini bisa disembuhkan asalkan dalam pengobatannya jangan sendiri-sendiri minimal satu keluarga harus di obati dalam waktu bersamaan tidak bisa beda hari karena kalau di obatinya satu orang satu orang nanti jatuhnya seperti main pingpong yang ini sembuh yang ini sakit karena kontak kulit dengan penderita akhirnya bisa gatal semua sekeluarga,” tandas Dokter Noor Riza.

 

 

Pewarta : Gunawan