MITRAPOL.com, Banyuwang Jatim – Ratusan warga Desa Rejoagung Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi, menduduki Pendopo Kantor Pemerintah Desa Rejoagung pada Senin (24/7/2023).
Alasan warga yang telah berkumpul sejak pagi hari itu bertujuan untuk menanggalkan Kepala Desa Rejoagung, Shon Haji dari jabatannya, lantaran warga sudah tidak percaya lagi dengan kepemimpinan Shon Haji sebagai Kepala Desa.
warga telah berkomitmen untuk tidak akan beranjak dari pendopo Pemdes Rejoagung bila tuntutannya tidak dipertimbangkan dengan segera terlihat jelas keseriusan warga karena sebagian dari mereka telah membawa tikar dan bantal serta beberapa peralatan dapur untuk tidur di pendopo Desa.
Endrik selaku kordinator aksi mengatakan,”Kedatangan warga Desa Rejoagung ini merupakan puncak dari serangkaian tahapan protes warga berkaitan dengan sederet program di Desa termasuk pembangunan yang tidak transparan dan diduga ada penyelewengan anggaran dan hal itu telah kami protes berulang kali, kami hanya menuntut pertanggung jawaban dari Kepala Desa namun hal itu tidak di tanggapi dengan serius oleh Kepala Desa namun sebaliknya warga di tantang oleh Kades Rejoagung sendiri dengan melontarkan ucapan yang mempersilahkan bila warganya ingin melakukan aksi demontrasi,” imbuh Endrik.
Endrik juga menguraikan, sederet penyelewengan yang terungkap antara lain terkait pembagian Bantuan Sosial (Bansos) yang seharusnya tunai malah sebagian dipotong untuk pembelian beras dengan harga yang tidak wajar.
“Bukan hanya itu, kita selama ini hanya dibodohi dengan sederet program pembangunan yang tidak transparan, maka kami minta Shon Haji mundur dari jabatannya,” tegasnya.
Tak kunjung mendapatkan tanggapan atas tuntutannya, warga berupaya merangsek masuk ke dalam Kantor Pemdes Rejoagung yang dijaga sangat ketat oleh aparat TNI Polri, akibat hal itu membuat Camat SronoTri Wahyu Angembani akhirnya keluar menemui warga yang kian memanas itu.
Camat Srono, Tri Wahyu Angembani yang datang menemui warga dari balik pagar Kantor Pemdes Rejoagung menjelaskan, bahwa Kades Shon Haji sedang tidak berada di ruang kerjanya.
“Kades izin secara tidak tertulis kepada kami, hanya melalui pesan WhatsApp, dengan penjelasan akan mengikuti kegiatan lainnya,” terang Camat Srono.
Hal ini justru makin membuat suasana memanas, lantaran warga merasa tindakan yang dilakukan Kades kali ini tak menghargai warganya, tapi juga pelanggaran karena telah mangkir dari tugasnya sebagai Kepala Desa.
Sekdes Rejoagung kemudian keluar menemui masa aksi dan menjelaskan bahwa posisi Kades Rejoagung saat ini sedang berada di luar kota guna menjemput mubaligh untuk kegiatan Desa Rejoagung bersholawat dan ini sesuai hasil rapat.” ucap Sekdes.
Selanjutnya guna menenangkan aksi masa diminta perwakilan aksi untuk dilakukan mediasi tahap pertama dan akan dilakukan mediasi lanjutan setelah Kepala Desa Rejoagung pulang dari luar kota.
Dalam orasi aksi masa juga sempat mengatakan bahwa bila aksi hari ini tuntutan warga tidak terpenuhi maka warga Rejoagung dengan jumlah yang lebih besar akan melakukan orasi di hadapan ibu negara saat berkunjung ke Banyuwangi pekan ini.
Pewarta : Rocky Sapulette