MITRAPOL.com, Pandeglang Banten – Bulan Cinta Laut (BCL) merupakan salah satu program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka menanggulangi pencemaran laut dengan mengajak nelayan untuk berpartisipasi dalam upaya membersihkan sampah laut.
Partisipasi nelayan dalam BCL tidak hanya diwujudkan dengan kegiatan pembersihan sampah laut dan pantai, tetapi juga upaya kolektif untuk mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi kebiasaan mengelola sampah dengan proses pemilahan jenis sampah (seleksi), daur ulang (recycle), dan penggunaan kembali (reuse).
Kepala Loka PSPL Serang Santoso Budi Widiarto saat berdiskusi dengan Awak media di wilayah Kantor LPSPL serang menjelaskan dengan BCL bisa mengatasi permasalahan sampah laut, dan juga mendorong terbentuknya circular economy di lingkungan tempat tinggal nelayan.
Pada tanggal 31 Januari 2024 bulan lalu kita mengadakan kegiatan tersbut di Indramayu – Jabar dengan survei lokasi pertama dilaksanakan di Desa Parean Girang, Kec. Kandanghaur, Kab. Indramayu. Di dampingi penyuluh perikanan setempat. Senin, 12/2/24.
LPSPL Serang melaksanakan koordinasi dengan pihak desa yang diwakili Kepala Urusan Perencanaan dan Sekretaris Desa. Di sini dilaksanakan kegiatan identifikasi nelayanan yang telah memiliki Kartu KUSUKA, dan keberadaan unit Bank Sampah / Unit Pengolah Sampah setempat.lanjutnya.
Ditambahkannya, Dari hasil identifikasi, jumlah nelayan yang telah terdaftar dalam KUSUKA mencapai jumlah yang mencukupi pelaksanaan BCL. Survei nelayan dilaksanakan di Kelompok Perikanan Sumber Asih, yang diketuai oleh Pak Rachmat. Profil nelayan anggota merupakan nelayan kecil yang berangkat mencari ikan secara harian.
Dari sisi ketersediaan Bank Sampah / unit pengelola sampah, di Desa Parean Girang, terdapat unit TPS3R (Tempat Pengolah Sampah Reduce – Reuse – Recycle) yang dikelola oleh pihak Desa Parean Girang. Dari kegiatan identifikasi diperoleh informasi bahwa, TPS3R merupakan bantuan pemerintah dan baru terbentuk kelembagaannya pada Januari 2024. Infrastruktur yang tersedia adalah bangunan permanen, motor roda tiga, dan alat pencacah sampah. Secara operasional TPS3R belum berjalan secara rutin / optimal, tetapi pengurus mengaku siap untuk mendukung kegiatan BCL dengan menerima sampah dari nelayan.
Sementara itu Wiara sebagai pelayanan umum LPSPL Serang ini menambahkan bahwa kegiatan berikutnya adalah koordinasi dengan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan di Kantor Dinas Perikanan Indramayu. Kegiatan koordinasi dihadiri oleh Kepala LPSPL Serang, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Indramayu, Kabid Pemberdayaan Nelayana Kecil (PNK), Kabid Bina Usaha dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Indramayu.
Nah Alhamdulilah dari hasil koordinasi diperoleh kesepakatan dan dukungan dari pemerintah daerah pada pelaksanaan BCL dan Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL).
Survei lokasi selanjutnya adalah survei calon lokasi pelaksanaan GBPL di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Dadap, Kec. Juntinyuat, Indramayu. Dari hasil pengamatan visual kondisi pantai tertutupi oleh banyak sampah yang terbawa dan menumpuk di sisi kanan dan kiri PPI.terang Wiara.
Survei pun dilaksanakan dengan mengunjungi Gudang Maggot Wiralodra (GMW) di Kecamatan Balongan, Indramayu yang diketuai Oleh Pak Matori. GMW mengolah sampah organik untuk budidaya maggot dan mengolah berbagai macam jenis sampah plastik untuk dibuat sebagai kerajinan tangan seperti plakat, gantungan kunci, meja, dll. Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh Pak Matori untuk mengajak warga memilah sampah organik dan anorganik, meski demikian kesadaran masyarakat setempat belum terbangun secara optimal. Tutup Wiara.
Royen Siregar












