Nusantara

Pemanfaatan Program IRPOM 2024 sentuh Langsung Petani di Karawang. Dongkrak suksesnya Swasembada Pangan Nasional.

Admin
×

Pemanfaatan Program IRPOM 2024 sentuh Langsung Petani di Karawang. Dongkrak suksesnya Swasembada Pangan Nasional.

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Karawang Jabar – Dalam upaya memastikan akan pemanfaatan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) melakukan kegiatan kunjungan langsung oleh Ketua Kelompok Substansi (Kapoksi) Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP), Reynold Pandapotan, M.Sc., terjun langsung dilapangan ke titik lokasi pertanian penerima bantuan program Irigasi Perpompaan (IRPOM) tahun 2024 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pekan ini,05/6/25

Kunjungan ini dilatarbelakangi oleh komitmen Kementan RI lewat Ditjen LIP adalah untuk memastikan bahwa bantuan irigasi yang disalurkan benar-benar memberikan manfaat bagi para petani, khusus di Kabupaten Karawang yang menurut data tercatat sebagai salah satu daerah penerima program IRPOM pada tahun anggaran 2024.

Kepada awak media dilokasi, Reynold menegaskan bahwa program IRPOM diharapkan mampu mendorong produktivitas petani agar tetap berproduksi secara optimal. “Tujuan utama dari bantuan ini adalah untuk mendukung para petani agar terus bisa menanam, dan pada akhirnya ikut berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, Reynold dan tim disambut oleh Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Encep Supriadi, S.E. Ia menyampaikan bahwa Karawang memperoleh alokasi bantuan IRPOM sebanyak 15 unit yang telah didistribusikan langsung kepada kelompok tani.

“Bantuan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh para petani, apalagi sebelumnya wilayah Karawang sempat mengalami kekeringan akibat kemarau panjang dan kini alhamdulillah lahan-lahan tersebut dapat kembali ditanami dengan indeks pertanaman (IP) meningkat menjadi IP300,” ungkap Encep.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur. Luas lahan sawah di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang tidak bisa dihitung secara spesifik. Namun, luas lahan sawah secara umum di Kabupaten Karawang mencapai 101.443 hektar. Di Kecamatan Telukjambe Timur, terjadi penurunan luas lahan sawah sebesar 89,76 hektar antara tahun 2013 dan 2018. Bantuan IRPOM dinilai sangat membantu dalam penyediaan air irigasi untuk menunjang kegiatan pertanian.

Selain meninjau program IRPOM, Encep juga menjelaskan mengenai pelaksanaan program Optimalisasi Lahan (OPLAH) di wilayah Kecamatan Banyusari. Lahan sawah seluas sekitar 529 hektar yang terdiri dari 5 desa dan 22 kelompok tani, sebelumnya merupakan lahan irigasi teknis yang telah lama tidak digarap karena terputusnya jaringan irigasi..

“Selama lebih dari satu dekade, petani hanya mengandalkan air hujan dengan indeks pertanaman IP100. Dengan adanya program OPLAH ini, kami berharap masalah kekurangan air dapat diatasi dan lahan-lahan potensial tersebut kembali produktif,” jelas Encep.

Kegiatan kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Ditjen LIP untuk memastikan bahwa program-program pemerintah di bidang lahan dan irigasi benar-benar menyentuh kebutuhan dasar petani dan mampu mendongkrak dan menggerakkan sektor pertanian menuju kemandirian pangan nasional.” pungkasnya.

Pada kesempatan itu dihari yang sama rombongan Ketua Kelompok Substansi (Kapoksi) Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP), Reynold Pandapotan, M.Sc., melakukan kunjungan mendadak ke Pasar Petani Taiwan Technical Mission ICDF di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang. Kunjungan ini dilakukan sebagai selingan sebelum meninjau lokasi program Irigasi Perpompaan (IRPOM) di wilayah Karawang.

Pasar petani yang digagas oleh Taiwan Technical Mission ICDF ini sebelumnya telah resmi dibuka pada 30 Juli 2024 dan mendapat sambutan luas dari masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat saluran penjualan langsung antara petani dan konsumen, serta mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan yang berkelanjutan.

Disela kunjungannya kepada awak media Reynold mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberlanjutan program kerja sama pertanian antara Indonesia dan Taiwan. Hal ini memiliki nilai sentimental tersendiri bagi Reynold karena semasa menjabat di Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Pertanian, ia turut berperan dalam memfasilitasi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Taiwan, khususnya dalam pengembangan pertanian melalui Taiwan ICDF.

“ Melihat hasil kerja sama ini tumbuh dan memberi dampak nyata bagi petani Indonesia adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Pasar petani seperti ini sangat penting untuk memperkuat posisi petani dalam rantai nilai pangan,” ujar Reynold.

Melalui kegiatan ini, para petani diharapkan memiliki akses lebih luas terhadap pasar dan konsumen, memperpendek rantai distribusi, dan meningkatkan nilai tambah produk mereka.

Kunjungan Reynold ini sekaligus memperkuat sinergi antara program pemerintah pusat dan kerja sama internasional dalam rangka memajukan sektor pertanian dan pemberdayaan petani di tingkat daerah.”paparannya.

Ono/Hms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *