MITRAPOL.com, Sukabumi Jabar – Terletak di lereng tenang Palabuhanratu, Desa Pasirsuren seolah menyimpan harta karun yang belum tergali. Desa ini bukan hanya kaya akan lahan pertanian dan potensi ekonomi, namun juga menyimpan semangat pembangunan dari warganya yang tinggi.
Dengan luas wilayah mencapai 740 hektare dan populasi lebih dari 7.500 jiwa, potensi Desa Pasirsuren dapat menjadi kekuatan ekonomi baru bila dikelola secara optimal dan berkelanjutan.
Secara administratif, Desa Pasirsuren berada di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Wilayah ini terbagi ke dalam empat dusun, sembilan RW, dan 36 RT.
Berbatasan langsung dengan Desa Limusnunggal di utara, Desa Cikadu di timur, Desa Tonjong di selatan, dan Desa Bojonggaling di barat, Pasirsuren menjadi titik strategis untuk pengembangan sektor pertanian dan sumber daya manusia.
Dalam wawancara khusus bersama wartawan Mitrapol, Sp Rayrobbend Swr, Kepala Desa Pasirsuren, H. Iyan Sunandi memaparkan secara gamblang potensi desanya yang menurutnya sangat menjanjikan, terutama dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa).
“Jumlah penduduk kami mencapai 7.570 orang, mayoritas bekerja sebagai petani. Ini adalah aset besar jika dikelola dengan baik,” ujar H. Iyan, Selasa (10/6/2025).
Ia menambahkan, lahan persawahan yang terletak di Kampung Ciloa Dusun III masih belum dimanfaatkan secara optimal. Begitu pula dengan hasil bumi seperti pisang dari tanah kas desa di Kampung Simpenan Dusun I yang potensial dijadikan komoditas unggulan desa.
Lebih lanjut, Iyan menegaskan bahwa Desa Pasirsuren menyimpan peluang investasi di sektor pertanian. “Pemerintah desa memiliki tanah kas desa seluas kurang lebih 22,5 hektare. Kami ingin memanfaatkannya secara maksimal untuk mendukung program lumbung pangan nasional,” jelasnya.
Sayangnya, kata Iyan, hingga kini dukungan dari pemerintah pusat dan daerah masih sangat minim. Padahal hampir seluruh desa di Kabupaten Sukabumi memiliki tanah kas desa, namun belum dikelola secara maksimal karena minimnya program terpadu dan pendampingan teknis dari pemerintah.
“Perlu adanya dukungan dan support dari pemerintah pusat dan daerah, kaitan program atau kegiatan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADesa) melalui pemanfaatan tanah kas desa,” tegas Iyan.
Potensi besar ini, jika dikembangkan, dapat membawa Desa Pasirsuren menjadi desa mandiri secara ekonomi. Tidak hanya dari sisi lahan, SDM yang ada pun terbilang menjanjikan.
Masih banyak warga dengan keterampilan yang belum tersalurkan secara optimal. Dengan pelatihan dan pengembangan yang terarah, sumber daya manusia desa ini bisa menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
Sementara itu, dari sisi geografis, Desa Pasirsuren memiliki keunggulan karena berada di kawasan strategis pertanian, baik dari sisi iklim maupun kondisi tanah. Hal ini memberikan kelebihan kompetitif dibanding desa lain yang berada di dataran lebih tinggi atau sulit air.
Dalam rencana jangka menengah desa, pengembangan sektor peternakan dan agribisnis akan menjadi prioritas. Pemerintah Desa Pasirsuren menargetkan agar dalam lima tahun ke depan, wilayahnya dapat berkontribusi nyata dalam penyediaan bahan pangan regional.
“Yang menjadi harapan kami ke depan adalah Desa Pasirsuren mampu mengelola sumber daya alam dengan baik, terutama di bidang pertanian dan peternakan. Sehingga, kita dapat meningkatkan penghasilan desa secara mandiri,” pungkas Iyan.
Langkah-langkah awal telah dilakukan, namun belum sepenuhnya mampu menjawab tantangan besar dalam pengembangan potensi desa. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah desa, kabupaten, hingga pusat menjadi sangat penting untuk mewujudkan potensi Desa Pasirsuren menjadi realitas ekonomi yang kuat dan berdaya saing.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Desa Pasirsuren siap menjadi ikon pembangunan desa berbasis sumber daya alam di Kabupaten Sukabumi.
Pewarta : Rayrobbend (ADV)
