MITRAPOL.com, Jakarta – Fatmah Emma Alaydrus, sosok perempuan muda yang aktif di dunia politik dan sosial, kini menginisiasi gerakan kemanusiaan bertajuk “Me_Manusia_kan_Manusia”.
Gerakan ini lahir dari pengalaman pribadinya menghadapi perlakuan tidak adil dan pelecehan mental, sekaligus menjadi komitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental perempuan di era modern.
Sebelumnya, Emma dikenal sebagai Director of Marketing INP, anggota Bidang Hukum dan HAM Golkar Jakarta Barat, Ketua Pusdatin IP-KI, serta pengurus di BPPH PP dan Bidang Politik dan Keamanan PP KPPG. Kini, kiprahnya semakin luas dengan mendirikan organisasi sosial yang berfokus pada nilai kemanusiaan.
“Manusia baru bisa dikatakan manusia apabila sudah dapat memanusiakan manusia,” kutip Emma mengulang pesan Bung Karno yang menjadi salah satu dasar ideologinya.
Emma mengungkap, ide ini berawal pada April 2025 setelah melewati berbagai pengalaman pahit. Ia pernah difitnah, dikriminalisasi, dibully, bahkan mendapat tuduhan tak masuk akal seperti santet dan perdukunan.
“Meski sakit, saya memilih diam dan tetap kuat demi anak-anak dan mendukung suami yang pekerjaannya membutuhkan fokus tinggi,” ujar Emma, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, kompleksitas kehidupan perempuan modern erat kaitannya dengan kesehatan mental.
“Tekanan untuk menjadi sempurna dalam peran sebagai ibu, istri, anak, pekerja, dan anggota masyarakat seringkali sangat besar. Ekspektasi sosial yang tinggi dapat memicu stres, kecemasan, bahkan depresi,” jelasnya.
Emma juga menyoroti pengaruh lingkungan sesama perempuan yang bisa berdampak pada kesehatan mental, seperti kompetisi tidak sehat, mom shaming, wife shaming, stereotip gender, dan kurangnya empati. Ia mendorong pentingnya membangun komunitas suportif, praktik self-care, edukasi, dan dukungan profesional.
Di akhir perbincangan, Emma menegaskan pentingnya komitmen nyata dalam gerakan “woman support woman”.
“Akar banyak masalah sosial, termasuk kekerasan, pelecehan, dan penipuan, adalah ketika manusia lupa memanusiakan manusia. Di Islam pun kita diajarkan ‘Hablu minallah wa hablu minannas’,” tegasnya.
Ke depan, Me_Manusia_kan_Manusia akan berkolaborasi dengan lembaga bantuan hukum, psikolog, dan Komnas HAM untuk memperluas dampak gerakan ini.
“Salam memanusiakan manusia,” tutupnya.