Jakarta

Pelatihan UMKM Wastra PTPN IV PalmCo Siapkan Produk Fashion Premium ke Pasar Dunia

Admin
×

Pelatihan UMKM Wastra PTPN IV PalmCo Siapkan Produk Fashion Premium ke Pasar Dunia

Sebarkan artikel ini
Pelatihan UMKM Wastra PTPN IV PalmCo Siapkan Produk Fashion Premium ke Pasar Dunia
Pelatihan pembuatan busana premium berbasis kain tradisional (wastra) di LaSalle College Jakarta

MITRAPOL.com, Jakarta – PTPN IV PalmCo terus meningkatkan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mereka bina melalui pelatihan intensif tentang pembuatan busana berbahan kain tradisional.

Pelatihan ini diadakan di LaSalle College Jakarta dari tanggal 1 hingga 8 September 2025 dan diikuti oleh sepuluh peserta yang telah dipilih dari lima wilayah, termasuk Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi untuk mendukung UMKM serta berkontribusi dalam pelestarian budaya Indonesia.

“Pemilihan sektor wastra didasarkan pada potensi ekonominya dan sebagai identitas bangsa. Kami berharap UMKM dapat menghasilkan busana premium yang memiliki nilai tambah serta bisa bersaing di tingkat internasional,” jelas Jatmiko di Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Para peserta mendapatkan pembelajaran yang mencakup desain, pola, dan produksi busana siap pakai. Salah satu peserta, Hijrah Saputra, pemilik Tebing Batik Collection dari Sumatera Utara, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberinya pengalaman yang sangat berharga.

“Kami dilatih untuk memproduksi kain menjadi busana siap pakai. Semua perlengkapan disediakan oleh PTPN IV PalmCo, jadi kami bisa fokus dalam belajar,” kata Hijrah.

Anjani Futri Astria, yang meneruskan usaha Batik Jambi Mariana, juga merasakan dampak positif dari program ini.

“Saya belajar dari awal. Kini saya lebih percaya diri dalam mengawasi proses produksi dan mulai mencoba mendesain sendiri. Saya berharap akan ada pelatihan khusus mengenai desain motif dan fashion di masa depan,” tuturnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Harianti Pangabean, pemilik Penjahit Annur dari Medan.

“Metode pengajaran yang modern di LaSalle College sangat membantu kami. Kami berharap agar program ini dapat berlanjut dengan dukungan fasilitas produksi sehingga usaha dapat menembus pasar internasional,” pungkasnya.

Jennifer Agrilah, instruktur dari LaSalle College, melihat bahwa semangat belajar para peserta sangat tinggi meski sebagian dari mereka belum memiliki dasar keterampilan menjahit.

“Mereka sangat antusias dan pekerja keras. Tantangannya adalah mengajarkan teknik dasar dengan metode yang menyenangkan, terutama saat menggunakan kain tradisional. Saya berharap bahwa warisan kain Indonesia tetap terjaga dan mampu bersaing di pasar global,” jelas Jennifer.