Nusantara

Pemkab Lebak Lakukan Trauma Healing di SMAN 1 Cimarga Pulihkan Psikologis Siswa dan Guru

Admin
×

Pemkab Lebak Lakukan Trauma Healing di SMAN 1 Cimarga Pulihkan Psikologis Siswa dan Guru

Sebarkan artikel ini
Pemkab Lebak Lakukan Trauma Healing di SMAN 1 Cimarga
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Budi Santoso.

MITRAPOL.com, Lebak — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melakukan pendampingan psikologis atau trauma healing terhadap kepala sekolah, siswa, dan pihak terkait di SMAN 1 Cimarga. Langkah ini dilakukan untuk memulihkan kondisi psikologis pasca polemik dugaan perundungan (bullying) yang mencuat beberapa hari terakhir.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Budi Santoso, mengatakan proses trauma healing ini ditujukan untuk membantu para pihak yang terdampak agar dapat kembali menjalani aktivitas normal tanpa tekanan psikologis berkepanjangan. Kegiatan ini juga dilakukan setelah pihak orang tua siswa dan kepala sekolah sepakat berdamai.

“Pendampingan trauma healing sekarang sudah mulai dilakukan, baik kepada kepala sekolah maupun kepada Tri Indah Alesti dan ILP oleh tim khusus dari RSUD Adjidarmo,” ujar Budi Santoso, Jumat (17/10/2025).

Menurut Budi, pendampingan tidak hanya menyasar kepala sekolah dan siswa yang terlibat langsung, tetapi juga seluruh siswa di lingkungan sekolah. Tim pendampingan khusus dari Dinas Sosial Kabupaten Lebak juga telah disiagakan di lokasi.

“Tim trauma healing dari Dinsos sudah stand by di SMAN 1 Cimarga,” tambahnya.

Budi mengaku belum dapat memastikan durasi proses pemulihan psikologis ini karena tergantung pada hasil evaluasi tim profesional.

“Saya tidak bisa memastikan kapan selesainya, karena tergantung tim yang melakukan treatment. Bisa satu kali, dua kali, atau lebih,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa polemik di SMAN 1 Cimarga kini telah diselesaikan secara damai. Fokus pemerintah saat ini adalah memastikan seluruh hak siswa terpenuhi dan kondisi sekolah kembali kondusif.

“Masalah ini sudah selesai. Tugas kita sekarang adalah menyelamatkan semua anak-anak, bukan hanya ILP, tapi juga teman-teman lainnya. Mereka semua korban bullying, dan kita harus jamin hak-haknya,” tegas Budi.