MITRAPOL.com, Aceh Tengah — Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Swasembada Pangan dan Infrastruktur Provinsi Aceh, Hasbi, S.T., dilaporkan mengalami insiden dugaan penganiayaan serta perusakan kendaraan di kawasan Jalan Beutong–Takengon, tepatnya di Desa Tanoh Dapet, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam keterangannya kepada MITRAPOL, Hasbi menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat dirinya bersama sopirnya melintas dan memergoki aktivitas yang diduga berkaitan dengan pengangkutan minyak ilegal. “Tanpa diduga, sejumlah orang datang dan melakukan kekerasan terhadap saya dan sopir,” ujar Hasbi.
Hasbi mengaku mengenal beberapa terduga pelaku dan menyebut salah satunya merupakan oknum anggota TNI AD yang bertugas di wilayah Aceh Tengah. “Beberapa di antaranya berinisial SFY, GIA, ANT, YUS, dan dua orang lainnya belum diketahui identitasnya. Sementara oknum TNI yang disebut bernama RZL akan saya laporkan ke Danpomdam Iskandar Muda,” ujarnya.
Menurut Hasbi, laporan juga akan disampaikan kepada pihak Polres Aceh Tengah, serta tembusan kepada Presiden Republik Indonesia dan Pemerintah Aceh. Ia menilai insiden ini berkaitan dengan upayanya melakukan pengawasan terhadap aktivitas yang diduga ilegal di wilayah tersebut.
“Penganiayaan ini bentuk perlawanan terhadap fungsi kontrol kami dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk memberantas tambang emas dan minyak ilegal,” kata Hasbi yang juga dikenal dengan sapaan Tgk. Beutong.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah, Iptu Deno Wahyudi, S.E., M.Si., saat dikonfirmasi MITRAPOL, menyampaikan bahwa ia masih berada di luar kota.
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M., mengimbau semua pihak untuk mematuhi hukum yang berlaku. “Kami menyesalkan kejadian ini. Siapapun yang terlibat akan diproses sesuai aturan agar situasi di Aceh tetap kondusif,” ujarnya.
Kapolda menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini serta mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. “Korban masih dalam perawatan di rumah sakit, sementara para terduga pelaku sedang dalam pengejaran,” ungkapnya.
Hasbi yang kini masih menjalani perawatan medis mengaku belum mengetahui keberadaan sopirnya yang turut menjadi korban. “Sopir saya mengalami luka cukup berat, dan hingga kini belum ditemukan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Aceh atas respon cepat dalam penanganan kasus ini. “Saya berterima kasih kepada Bapak Kapolda dan jajaran yang sudah menurunkan tim ke lokasi dan membantu pengamanan kami,” tutup Hasbi.












