MITRAPOL.com, Jakarta – Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung yang tengah digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menunjukkan progres signifikan.
Hingga awal November 2025, pekerjaan fisik proyek telah mencapai 65 persen dan masih berjalan sesuai target penyelesaian pada akhir tahun ini.
Menteri PUPR Dody Hanggodo menuturkan, pembangunan flyover tersebut menjadi solusi strategis untuk mengurai kemacetan akibat perlintasan sebidang rel kereta di kawasan Andir serta menekan potensi kecelakaan lalu lintas.
“Konektivitas antarwilayah sangat penting agar mobilitas barang, jasa, dan manusia dapat berlangsung lebih efisien,” ujar Menteri Dody, Rabu (12/11/2025).
Memasuki minggu kedua November 2025, fokus pengerjaan proyek diarahkan pada persiapan pengecoran badan jembatan dan penyelesaian abutment 2 (A2).
Sejumlah pekerjaan struktur utama juga dipercepat agar penyambungan bentang jembatan dapat selesai sesuai jadwal.
Flyover Nurtanio dirancang sepanjang 550 meter, menghubungkan Jalan Dr. Abdulrachman Saleh dengan Jalan L.M.U. Nurtanio (Jalan Garuda).
Jembatan ini melintasi perlintasan sebidang rel kereta di kawasan padat Andir, Kota Bandung — salah satu titik macet terparah akibat padatnya arus kendaraan dan frekuensi tinggi perjalanan kereta api.
Dengan hadirnya flyover tersebut, arus lalu lintas di sekitar Jalan Abdulrachman Saleh, Jalan Garuda, dan kawasan Andir dipastikan akan lebih lancar.
Keberadaan flyover juga akan menghapus potensi tundaan akibat antrean panjang di perlintasan rel.
Proyek ini termasuk bagian dari infrastruktur pendukung operasional Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) serta KA Feeder Padalarang–Bandung, yang membuat intensitas perlintasan rel meningkat di kawasan tersebut.
“Flyover ini akan meningkatkan efisiensi perjalanan, mengurangi waktu tempuh, sekaligus memperlancar arus logistik di wilayah Bandung,” kata Dody.
Dari sisi teknis, Flyover Nurtanio dibangun menggunakan struktur bore pile dan rangka baja pada bentang tengah, guna menjaga kekuatan jembatan serta meminimalkan gangguan terhadap aktivitas warga di bawahnya.
Flyover ini juga akan memperluas kapasitas jalan dari empat lajur menjadi enam lajur, memperlancar konektivitas antarwilayah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui kelancaran mobilitas masyarakat dan distribusi barang.
Selain untuk memperlancar arus lalu lintas, keberadaan Flyover Nurtanio juga diharapkan meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan memperkuat jaringan transportasi perkotaan Bandung Utara.
Proyek ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat konektivitas nasional berbasis transportasi terpadu yang ramah dan efisien.
“Dengan infrastruktur yang semakin terintegrasi, Bandung diharapkan memiliki sistem transportasi modern yang mendukung produktivitas masyarakat dan menekan risiko kecelakaan lalu lintas,” tutup Menteri Dody Hanggodo. (*)










