MITRAPOL.com, Jakarta – Industri perasuransian Indonesia sedang menghadapi dinamika global yang kian kompleks, dipengaruhi oleh eskalasi risiko geopolitik, meningkatnya ancaman siber, serta regulasi internasional yang terus berkembang. Transformasi digital, big data, dan kecerdasan buatan turut membuka ruang inovasi sekaligus tantangan baru bagi perusahaan asuransi dalam memperkuat ketahanan risiko.
Merespons kondisi tersebut, PT Jasaraharja Putera menegaskan komitmennya untuk berkontribusi pada peningkatan kompetensi profesional industri asuransi melalui partisipasi aktif pada Seminar Wisuda AAMAI ke-XXXII yang mengusung tema “Geopolitical Shifts and the Future of Insurance Risk Management.”
Kegiatan seminar yang digelar pada Senin (8/12/2025) dibuka dengan keynote speech dari Kepala Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Soemarjono. Ia memaparkan dua isu utama yang saat ini memengaruhi stabilitas industri asuransi, yaitu fragmentasi geoeconomics yang meningkatkan risiko likuiditas, kredit, serta volatilitas pasar; dan perubahan regulasi global yang menuntut adaptasi kepatuhan yang lebih ketat dari pelaku industri.
Pada forum tersebut, Direktur Teknik sekaligus Plt Direktur Keuangan, Umum & SDM PT Jasaraharja Putera, Suhardiman, berperan sebagai moderator utama dalam diskusi panel yang menghadirkan pemimpin dari berbagai perusahaan asuransi nasional.
Diskusi panel menghadirkan Direktur PT Prudential Life Assurance Maria Rosalinda, Direktur Utama PT Simas Insuretech Teguh Aria Djana, serta Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT BRI Asuransi Indonesia Heri Supriyadi. Para narasumber memberikan pandangan strategis tentang adaptasi industri terhadap risiko geopolitik, penerapan real-time risk intelligence, penguatan ekosistem siber nasional, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan dan analitik data untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan presisi.
Forum tersebut menghasilkan gagasan komprehensif terkait pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan industri, termasuk di antara regulator, perusahaan asuransi, broker, hingga penyedia teknologi.
Partisipasi PT Jasaraharja Putera pada agenda AAMAI XXXII juga menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam mendorong peningkatan kapasitas manajemen risiko bagi para profesional industri. Selain sebagai ajang berbagi pengetahuan, kegiatan ini dipandang penting dalam memperluas jaringan antarpraktisi serta meningkatkan kesiapan perusahaan asuransi menghadapi ketidakpastian global.
Suhardiman menegaskan komitmen tersebut dalam keterangannya.
“Perubahan geopolitik menuntut industri asuransi bergerak lebih cepat, cerdas, dan kolaboratif. Melalui forum seperti AAMAI, kita dapat memperkuat literasi risiko, berbagi pengalaman, dan membangun strategi yang relevan menghadapi ketidakpastian global. PT Jasaraharja Putera berkomitmen untuk terus berada di garis depan inovasi manajemen risiko,” ujarnya.
Melalui keikutsertaan dalam forum strategis tersebut, PT Jasaraharja Putera menegaskan posisinya sebagai perusahaan asuransi yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada penguatan resiliensi industri. Kolaborasi, literasi risiko yang memadai, serta pemanfaatan teknologi analitik diyakini menjadi fondasi masa depan manajemen risiko asuransi Indonesia yang lebih tangguh dan berkelanjutan.












