MITRAPOL.com, Lebak Banten — Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak terus memperkuat penanganan perkara tindak pidana korupsi sepanjang Januari hingga awal Desember 2025. Selama periode tersebut, uang sitaan dan pengembalian kerugian negara yang berhasil diamankan mencapai lebih dari Rp4 miliar.
Kejari Lebak telah menerbitkan empat Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) dan menetapkan empat tersangka dalam perkara dugaan korupsi pengelolaan dana penyertaan modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tahun 2012–2014—yang kini berubah menjadi Perumdam Tirta Kalimaya—serta kasus penyimpangan pada salah satu bank milik pemerintah.
Selain penyidikan, Kejari Lebak juga menangani tiga penyelidikan dan sembilan penuntutan perkara korupsi lainnya. Total potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp4.021.634.093.
Upaya pemulihan aset negara dilakukan melalui penyitaan uang sebesar Rp559.712.000, ditambah pelacakan aset milik para terpidana. Pada Desember ini, Kejari Lebak juga akan mengeksekusi barang bukti uang senilai Rp1.331.594.313 dari perkara cukai untuk disetorkan ke kas negara.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Lebak, Puguh Raditya Aditama, menyampaikan bahwa sebagian dana tersebut merupakan pengembalian dari para tersangka.
“Total kerugian negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp4.021.634.093 sejak Januari hingga awal Desember,” ujar Puguh, Rabu (10/12/2025).
Puguh menambahkan bahwa momentum Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk memperkuat komitmen memberantas praktik korupsi.
“Korupsi merupakan ancaman nyata bagi kemanusiaan dan pembangunan nasional. Kejaksaan berkomitmen penuh dalam penegakan hukum,” tegasnya.
Dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi juga datang dari Komunitas Masyarakat Peduli Anti Korupsi (Kompak) Lebak. Perwakilannya, Nurul Huda, mengapresiasi langkah tegas Kejari Lebak namun berharap pengawasan terus ditingkatkan.
“Kami berharap Kejaksaan menjalankan tugas tanpa tebang pilih agar pembangunan di Kabupaten Lebak berjalan baik dan manfaatnya dirasakan seluruh masyarakat,” ujarnya.












