MITRAPOL.com, Ketapang – Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Orang Melayu (DPD POM) Kabupaten Ketapang mendesak Polres Ketapang dan Kodim Ketapang untuk menindaklanjuti secara tegas dan transparan insiden penyerangan yang diduga dilakukan oleh seorang warga negara asing (WNA) asal China terhadap anggota TNI di kawasan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM), Kecamatan Tumbang Titi.
Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada Minggu, 14 Desember 2025, dan dinilai berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat apabila tidak ditangani secara cepat dan profesional.
Ketua DPD POM Ketapang, Muhammad Rusdi, menyampaikan bahwa insiden tersebut merupakan persoalan serius karena menyangkut keselamatan aparat negara dan kewibawaan hukum.
“Kami meminta Polres Ketapang dan Kodim Ketapang mengambil langkah hukum yang tegas dan terukur. Dugaan penyerangan terhadap aparat TNI oleh WNA tidak boleh ditangani secara setengah-setengah,” ujar Muhammad Rusdi kepada wartawan.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, insiden tersebut diduga melibatkan penggunaan sejumlah barang yang berpotensi membahayakan, seperti senjata tajam, airsoft gun, dan alat kejut listrik, serta adanya dugaan perusakan aset perusahaan.
“Jika terbukti, unsur penggunaan alat berbahaya dan perusakan harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Semua pihak yang terlibat perlu dimintai keterangan secara menyeluruh,” lanjutnya.
DPD POM Ketapang juga mendorong aparat keamanan untuk mengungkap secara terbuka latar belakang kejadian, termasuk status keimigrasian WNA yang terlibat, izin kerja, serta aktivitas penggunaan drone di area pertambangan yang dinilai sebagai kawasan sensitif.
Selain itu, organisasi ini meminta adanya pengusutan menyeluruh yang mencakup aspek pengawasan, keterlibatan pihak perusahaan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
DPD POM Ketapang menegaskan dukungannya terhadap langkah Polres dan TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Menurut mereka, penegakan hukum yang cepat, terbuka, dan tegas menjadi kunci untuk menjaga stabilitas daerah serta kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun manajemen PT SRM terkait insiden tersebut. MITRAPOL.com akan terus berupaya meminta konfirmasi guna menghadirkan informasi yang berimbang.












