MITRAPOL.com, Langsa — Dedikasi tinggi ditunjukkan Wakil Wali Kota Langsa, Muhammad Haikal Alfizyari, S.T., di tengah bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Meski akses transportasi terputus akibat genangan parah, Haikal tetap berupaya kembali ke Langsa demi memimpin langsung penanganan darurat bagi warganya.
Saat banjir mulai mengepung berbagai daerah di Aceh pada 26 November 2025, Haikal tengah menjalankan tugas kedinasan di Banda Aceh, termasuk melaporkan perkembangan bencana dan berkoordinasi terkait bantuan darurat dengan Pemerintah Aceh. Ketika menerima informasi bahwa kondisi di Langsa semakin mengkhawatirkan, ia segera memutuskan untuk kembali meski jalur darat nyaris lumpuh total.
Perjalanan dari Banda Aceh menuju Langsa yang biasanya dapat ditempuh dalam hitungan jam, berubah menjadi perjalanan selama hampir dua hari. Genangan banjir di wilayah Pidie dan Pidie Jaya memaksa Haikal dan rombongan berganti-ganti moda transportasi.
Di kawasan Kuta Blang, rombongan bahkan harus menyeberang menggunakan perahu darurat dan drum plastik sebagai alat bantu apung karena tingginya permukaan air. Ketiadaan angkutan umum di sejumlah titik membuat Haikal harus berjalan kaki hampir satu jam, menumpang kendaraan darurat, hingga menggunakan becak motor untuk melewati wilayah Aceh Utara dan Aceh Timur.
Ia sempat bermalam di Masjid Lhoksukon pada Sabtu malam sebelum akhirnya tiba di Kota Langsa pada Minggu dini hari.
Tanpa beristirahat cukup, setibanya di Langsa, Haikal langsung memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda, yang dihadiri Dandim, Wakapolres, serta Ketua DPRK Langsa, Melvita Sari. Rapat tersebut membahas percepatan pemulihan pascabanjir, khususnya pembersihan lumpur, sampah, dan material sisa banjir yang menumpuk di pusat kota.
“Langsa harus segera bersih. Sebagai kota transit dan kota kuliner, kita harus siap menjadi tempat singgah yang layak, baik bagi relawan maupun saudara-saudara kita dari Aceh Tamiang yang juga terdampak,” ujar Haikal dengan penuh haru.
Saat ini, kondisi Kota Langsa dilaporkan mulai berangsur pulih. Petugas kebersihan terus melakukan pengangkutan material sisa banjir menuju TPA Kebun Ireng guna memastikan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat dapat kembali berjalan normal.
Di sisi lain, aksi kemanusiaan juga datang dari keluarga Wakil Wali Kota Langsa bersama Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Kota Langsa, H. Ilham Pangestu. Melalui lembaga AMSCO Peduli, bantuan pangan disalurkan secara masif ke wilayah terdampak.
Sebanyak 15 unit truk bermuatan sembako didatangkan dari Medan untuk disalurkan ke wilayah Aceh Tamiang dan Kota Langsa. Ketua AMSCO Peduli, Suryadi Djamil, M.I.Kom, menjelaskan bahwa distribusi bantuan dilakukan secara berkelanjutan sejak hari ketiga hingga hari ke-15 pascabanjir.
“Saat ini fokus kami bergeser pada pembersihan rumah ibadah seperti masjid dan meunasah di Aceh Tamiang agar masyarakat dapat kembali beribadah dengan nyaman,” ujarnya.
Pemerintah Kota Langsa menyatakan optimistis proses pemulihan akan rampung dalam waktu dekat berkat sinergi antara TNI, Polri, BNPB, relawan, dan seluruh elemen masyarakat. Wakil Wali Kota juga memastikan bahwa stok sembako di Kota Langsa dalam kondisi aman, serta seluruh warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.












