MITRAPOL.com, Tapanuli Selatan — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meninjau langsung selesainya pemasangan Jembatan Bailey Sungai Garoga di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Rabu (31/12/2025). Jembatan darurat ini dibangun sebagai bagian dari penanganan pascabencana banjir bandang yang sempat memutus akses utama masyarakat.
Pembangunan jembatan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama TNI, PT Nindya Karya, serta sejumlah instansi terkait. Kehadiran jembatan darurat tersebut menjadi solusi sementara guna memulihkan konektivitas antarwilayah, khususnya antara Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Jembatan Bailey ini memiliki bentang sepanjang 44 meter dengan lebar 3,7 meter serta dirancang mampu menahan beban hingga 25 ton. Infrastruktur tersebut diharapkan mampu memperlancar mobilitas masyarakat sekaligus mendukung kelancaran distribusi logistik dan pemulihan aktivitas ekonomi pascabencana.
Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo berdialog langsung dengan para pekerja dan warga setempat. Ia menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur konektivitas yang aman, andal, dan sesuai standar keselamatan demi menjamin keselamatan pengguna jalan.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pemulihan akses jalan dan jembatan menjadi prioritas utama pemerintah. “Jalan dan jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik. Karena itu, pemulihannya tidak boleh tertunda,” ujarnya.
Untuk mempercepat pemulihan infrastruktur di Sumatera Utara, Kementerian PU mengerahkan dukungan alat berat dalam jumlah besar, antara lain 95 unit excavator, 5 unit excavator long arm, 66 unit dump truck, 11 unit bulldozer, 7 unit grader, serta berbagai peralatan pendukung lainnya. Selain itu, disiapkan pula 770 unit geobag, 2.000 meter kubik agregat, dan 500 batang steel sheet pile.
Berdasarkan data Kementerian PU, terdapat 12 koridor ruas jalan nasional dan empat jembatan nasional di Sumatera Utara yang terdampak bencana. Salah satu ruas utama yang masih dalam tahap penanganan adalah Tarutung–Sibolga segmen Simpang Rampa–Batu Lobang–Sibolga sepanjang 5 kilometer. Saat ini, akses alternatif telah tersedia melalui ruas Simpang Rampa–Poriaha–Sibolga untuk menjaga kelancaran mobilitas masyarakat.
Hingga 31 Desember 2025 pukul 16.00 WIB, Kementerian PU bersama BUMN Karya telah menyelesaikan perbaikan longsoran dan jalan amblas pada sejumlah koridor strategis, antara lain ruas Tarutung–Sibolga, Tarutung–Sipirok–Sidempuan, Sibolga–Barus–Batas Aceh, Sibolga–Batang Toru–Sidempuan, serta Batang Toru–Singkuang–Natal. Pemerintah memastikan percepatan ini bertujuan agar aktivitas masyarakat kembali normal dan roda perekonomian daerah segera bangkit pascabencana.












