Nusantara

Peresmian Masjid dan Ponpes HSHF di Hadiri Ribuan ribuan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Cisolok Sukabumi

Admin
×

Peresmian Masjid dan Ponpes HSHF di Hadiri Ribuan ribuan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Cisolok Sukabumi

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Sukabumi Jabar – Peresmian masjid dan pesantren Hayya Alas Sholah Hayya ‘Alal Falah (HSHF) dihadiri oleh ribuan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah, yang berlangsung di Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023).

Dalam peresmian ini nampak hadir Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono, Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi, Kapolres Sukabumi, Wakil Bupati Sukabumi dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID), Joko Herwanto, mengatakan, profil Thoriqoh Shiddiqiyyah yang pendidikan pesantren dan tarbiyyahnya mengajarkan tentang abdan syakuro dan cinta tanah air.

“Mursyid Shiddiqiyyah, almukarom Syekh Moch Muchtar Mu’thi Muchtarulloh al Mujtaba mendirikan pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathan Minal Iman Shiddiqiyyah pada 1974. Banyak monumen dibangun kebangsaan seperti Hari Santri, Sumpah Pemuda, Teks Proklamasi dan lainnya di area pesantren ini, termasuk bangunan yang diluar Jombang,” papar Joko.

Lanjut Joko memaparkan, perkiraan pembangunan Pesantren ini menelan biaya sekitar 10 milyar lebih, dana digalang dari gotong-royong segenap warga Shiddiqiyyah Se-Indonesia.

“Ini wujud gotong royong warga Thoriqoh Shiddiqiyyah beliau Bapak Kyai Muchtar Mu’thi mengajari kita untuk cinta tanah air Indonesia, kesadaran dengan cinta tanah ini akan memancarkan rasa syukur,” paparnya.

Joko mengungkapkan, Shiddiqiyyah tidak pada posisi berpolitik, sehingga santrinya bebas memilih politik masing-masing.

“Posisi Shiddiqiyyah tidak pada posisi berpolitik, tapi memerdekakan santrinya untuk membuat pilihan politik masing-masing. Shiddiqiyyah hanya berfokus pada soal syukur,” ungkap Joko mengutip pesan Sang Mursyid.

Sementara itu, Mursyid Shiddiqiyyah, Kyai Moch. Muchtar Mu’thi, mengutip alinea 3 UUD 1945. Ia mengatakan, dalam alinea ini ada dua berkat rahmat yaitu bersifat umum dan khusus. Berkat rohmat dalam alinea ini khusus untuk bangsa Indonesia. Tidak semua negara menerima berkat rohmat kemerdekaan seperti NKRI.

“Tanda tanda berkat rahmat ini adalah saat NKRI berhasil menghadapi peristiwa perang 10 Nopember (badar qubro) di Surabaya dan lahirnya TNI,” jelas Sang Mursyid.

Lanjut, sang Mursyid mengajak seluruh santri juga semua orang yang hadir di tempat itu, untuk tidak melupakan peristiwa sejarah bangsa.

“Jangan dilupakan peristiwa ini. Kemerdekaan bangsa harus dipertahankan seperti seruan jihad dalam peristiwa itu,” tegas Sang Mursyid.

Menurutnya, pembangunan pesantren HSHF ini sebagai bentuk rasa syukur Hari Santri Indonesia.

“Pembangunan pesantren HSHF ini untuk mensyukuri hari santri Indonesia. Saya Juga haqqul yaqin Indonesia akan menjadi imam perdamaian dunia,” pesan Sang Mursyid.

Di tempat yang sama, Ketua panitia peresmian, Ir. Haryo Sumantri mengatakan, Pesantren Hayya Alash Sholah Hayya Alal Falah di Pelabuhan Ratu dibangun diatas lahan seluas 5 hektar. Pesantren ini merupakan cabang perkembangan dari Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah Jombang Jawa Timur.

“Dirintis oleh Bapak Kyai Muhammad Muchtar Mu’thi Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah sejak tahun 1994 dengan mencari lahan yang cocok. Kemudian pada tahun 2019 dimulai pembangunan baru tahun 2023 diresmikan,” singkatnya.

Peresmian pesantren dan masjid HSHF ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh sang Mursyid yakni Kyai Moch. Muchtar Mu’thi. Dalam peresmian ini juga dilakukan pemberian santunan ke sejumlah anak yatim piatu.

 

Pewarta : Gunawan