Nusantara

Oknum Tim Pemenangan Caleg DPRD Kab. Cilacap – Jateng, Dapil V dari Partai Gerindra diduga tipu seorang pengusaha

Admin
×

Oknum Tim Pemenangan Caleg DPRD Kab. Cilacap – Jateng, Dapil V dari Partai Gerindra diduga tipu seorang pengusaha

Sebarkan artikel ini
Oknum Tim Pemenangan Caleg DPRD Kab. Cilacap - Jateng, Dapil V dari Partai Gerindra diduga tipu seorang pengusaha

MITRAPOL.com, Cilacap – Pesta Demokrasi untuk Legislatif sudah sukses dilaksanakan diseluruh Indonesia, khussnya untuk wilayah DPRD kabupaten Cilacap – Jateng.

Namun sangat disayangkan, Pesta Demokrasi ini meninggalkan duka, dimana nasib malang dialami oleh Komarudin, salah satu warga Cilacap ini, dirinya merasa ditipu oleh seseorang yang mengaku untuk biaya pencalegkan dengan meminjam uangnya sebesar kurang lebih 200 juta.

Hal ini diungkapkan oleh Komarudin, Direktur PT. Central Asia Proferty yang menceritakan bahwa semuanya ini bermula saat Martoyo yang merupakan tetangga kampungnya mendatangi kediamannya dan meminjam uang untuk salah satu caleg DPRD kabupaten Cilacap dapil V dari Fraksi Gerindra.

“Jadi Martoyo ini datang beberapa kali ke tempat usaha saya, mencari saya akan tetapi jarang ketemu,” papar Komarudin.

Pada awalnya, lanjut Komarudin, Martoyo membuat janji dengan staf saya, dimana Martoyo ini akan menyewa tempat/reservasi buat adanya acara pengumpulan orang buat membentuk Tim (Kaderisasi buat pencalegan) di dapil V Cilacap Nusawungu.

Setelah kejadian perkumpulan mereka dilokasi saya, yang awalnya mau nyewa, akan tetapi sudah di pakai buat kumpulan 2x pertemuan juga gak pernah bayar sewanya, tambah Komarudin dengan nada kesal.

“Terus saya panggil Martoyo dan menanyakan mau bagaimana ini, ko malah uang sewa tidak ada? Martoyo bilang alah gampang saja nanti, jelasnya serasa mempraktekkan ucapan Martoyo,” Minggu, (27/10/24).

Dalam hati saya ya sudah, namun sampai batas waktu lebih kurang 2/3 hari sebelum pemilihan dprd kab. Cilacap Martoyo datang ketempat usaha saya dan meminta tolong agar ibu S.F salah satu caleg dapil V dari fraksi Gerindra dipinjami dana (uang). Dan saya bilang gak ada uang. Entah bagaimana bu SF ini mungkin di kasih nomor saya maka dari itu menelfon saya mau pinjam uang buat dana pencalegan tersebut, terang Komarudin.

Pada awal waktu telpon kepada SF tetap saja saya katakan tidak ada uang, kalau adapun saya tidak mau minjamin dikarenakan saya juga lagi ada perlu buat pembangunan hotel.

Setelah itu, jenjang waktu Martoyo selalu Wa saya/menelfon terus dengan alih-alih Martoyo mengatakan,”Tenang saja pinjami saja toh, paling butuh kurang lebih paling 200 juta kalau mau minjami toh (SF) itukan adiknya (N) DPR RI. Kalau iya toh SF kan punya mobil fortuner, sudah tolong pinjami saja,” papar Komarudin.

Dilanjutkannya, sampai ahirnya dengan bujuk rayu mereka sayapun memberi uang tersebut dengan 3 x pemberian dalam 1×24 jam. Martoyo datang ke tempat saya dan memaksa uang tersebut segera diberikan, karena segera mau dibagikan tim mereka katanya pada waktu itu, Dan Martoyo ambil uang itu sendiri ke tempat usaha saya.

Setelah uang sudah saya kasih, kemudian Msrtoyo mengajak saya untuk menukarkan uang tersebut ke Purwokerto, lalu saya tanya kok ke Purwokerto,? Martoyo mengatakan, “Alah tenang saja tinggal supir dan saya tau rumah orang yang bisa nukar uang. Nukar uang 2 x di Purwokerto, dan di tempat ibu Novita 1 x yaitu digedung Novita Center Cilacap.

Setelah uang full ditukar lalu Martoyo mengajak istrinya, anaknya yang laki-laki, dan anak perempuannya untuk ngitungin uang dan posisi saat itu masih di tempat usaku. Dan saya juga tidak ikut campur dalam urusan tersebut. Setelah waktu sore tiba-tiba ratusan orang berdatangan ketempat usaha saya dan mereka mengatakan untuk ambil uang sesuai sejumlah tim dalam satu kecamatan Nusawungu dan termasuk ketua ranting Gerindra, lanju Komarudin.

Saya khawatir dengan uang saya yang dipinjam oleh Martoyo, saya sering buntunti dirinya kalau pas jalan kemana-mana sampai selesai pemilihan. Benar saja, setelah pemilihan saya menagih uang saya, Martoyo membuat alibi dengan menyuruh saya suruh ketemu SF, saya tidak mau, saya meminta pertagung jawaban dirinya.

Berdasarkan pengakuan Martoyo dan membuat kwitansi diatas materai uang yang dia pergunakan sebesar 131.000.000.(Setatus Tiga Puluh Satu Juta Rupiah), imbuhnya.

Awak media mencoba meminta keterangan dari Martoyo dan SF melalui pesan whatsap, sampai pemberitaan ini dipublikasi, keduanya terdiam membisu tidak membalas chat awak media terkait untuk penjelasan uang Komarudin.

 

Pewarta : RS