MITRAPOL.com, Pontianak Kalbar – Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I melalui Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan SDA melakukan normalisasi saluran air di sejumlah titik rawan genangan, salah satunya di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Fadiah, ST. Kepala Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan Balai Sungai Wilayah Kalimantan I menjelaskan, Pekerjaan normalisasi parit parit yang kita kerjakan semua untuk mitigasi banjir di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya dan mendukung program kerja Walikota Pontianak dan Bupati Kubu Raya, karena usulan dari Pemerintah Daerah terkait semua pekerjaan normalisasi parit dan sungai dilakukan dengan alat excavator tidak dengan tenaga manual, agar hasil yang di dapat lebih maksimal untuk mengurangi banjir, jelas Fadiah. Sabtu (28/6).
Sebelum melaksanakan pekerjaan kami selalu melakukan sosialisasi kepada smua yang terlibat dari instansi Pemrintah hingga masyarakat agar pekerjaan dapat dlaksanakan dengan baik. Masyarakat mengerti apa yang akan di laksanakan semua bersifat transparan.
Bupati Kubu Raya Sujiwo bersama Kepala Satuan Kerja (Satker) OP SDA Kalimantan I Fadiah, melakukan kunjungan lapangan pada Kamis 15 Mei 2025 beberapa bulan lalu ke lokasi pekerjaan Pemeliharaan Sungai yang sedang dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan I melalui Satker OP SDA. Dalam kunjungan tersebut, Bupati menyampaikan apresiasi atas upaya BWS Kalimantan I dalam menangani pendangkalan sungai dan parit yang selama ini menyebabkan banjir serta menurunkan kesuburan lahan perhatian.
Kunjungan ini menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, dan masyarakat dalam menangani persoalan banjir serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian demi kesejahteraan masyarakat Kubu Raya.
Pemerintah Daerah Kota Pontianak dan Bupati Kubu Raya mengucapkan terimakasih karena BWSKI melalui Satuan Kerja OP SDA Kalimantan I bergerak cepat membantu Pemerintah Daerah untuk meminimalisir banjir dan mendukung ketahanan pangan.
Fadiah, mengatakan bahwa program Pemeliharaan Sungai ini merupakan bagian dari strategis nasional dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan khususnya untuk meminimalisir risiko banjir serta mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan.
Lanjut Fadiah, Masih banyak masalah banjir yang harus di tuntaskan di Kalimantan Barat, karena keterbatasan anggaran dan banyaknya sungai di Kalimantan Barat hingga kita memprioritaskan di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya yang merupakan Kabupaten penyanggah Kota Pontianak dan terdapat infrastruktur vital yang harus diamankan seperti Bandar Udara Internasional Supadio dan jalan Trans Kalimantan. Dari sejumlah titik yang kami pantau, sebagian besar berada di wilayah padat penduduk dan rentan genangan. Kita berharap setelah normalisasi ini selesai, daya tampung dan aliran air bisa meningkat signifikan.
“Selain untuk pengendalian banjir, Fadiah juga menyoroti manfaat normalisasi terhadap sektor pertanian masyarakat. Menurutnya, kelancaran aliran air di saluran-saluran primer dan sekunder akan berdampak langsung pada produktivitas lahan pertanian warga,” tutup Fadiah. (Red)