Nusantara

Eks Napiter Ismail Hasan Nyatakan Ikrar Jaga Kamtibmas Jelang Natal dan Tahun Baru 2026

Admin
×

Eks Napiter Ismail Hasan Nyatakan Ikrar Jaga Kamtibmas Jelang Natal dan Tahun Baru 2026

Sebarkan artikel ini
Eks Napiter Ismail Hasan Nyatakan Ikrar Jaga Kamtibmas
Ustad Ismail Hasan

MITRAPOL.com, Bandung — Komitmen menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) datang dari sosok yang tak terduga. Ustad Ismail Hasan, seorang mantan narapidana terorisme (napiter), menyatakan ikrar kesiapan untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga suasana damai, tertib, dan toleran di tengah masyarakat.

Dalam pernyataannya pada Selasa (2/12), Ismail Hasan menegaskan bahwa dirinya bersama rekan-rekan lain siap ambil bagian dalam upaya menjaga stabilitas keamanan selama masa perayaan keagamaan tersebut.

“Dengan ini kami menyatakan komitmen untuk berpartisipasi aktif, nyata, dan bertanggung jawab dalam menjaga Kamtibmas, khususnya menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” ujarnya.

Ia kemudian membacakan enam poin ikrar sebagai bentuk keseriusan:

  1. Menolak segala bentuk ideologi ekstrem dan tindakan terorisme yang mengancam kedamaian serta kerukunan antarumat beragama.
  2. Siap menjadi benteng perdamaian dan turut mengedukasi lingkungan agar tidak terprovokasi narasi kebencian yang dapat memicu polarisasi.
  3. Mendukung aparat penegak hukum dalam pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, demi menjamin setiap warga negara dapat beribadah dengan aman dan damai.
  4. Siap mendukung dan berkolaborasi dengan TNI, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka menyukseskan Operasi Lilin atau pengamanan Nataru.
  5. Bertekad menjadi pelopor kerukunan dan toleransi, serta menghormati hak beribadah sesuai keyakinan masing-masing.
  6. Berikrar bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila adalah harga mati yang wajib dijaga bersama.

“Demikian komitmen kami dalam menjaga ideologi Pancasila demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman radikal, intoleran, dan terorisme,” tegas Ismail Hasan.