MITRAPOL.com, Pandeglang — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digagas pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi anak sekolah dan kelompok rentan, sekaligus menekan angka stunting dan malnutrisi.
Namun, pelaksanaan program tersebut di Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan setelah muncul dugaan penyaluran roti tawar berjamur kepada siswa SD Negeri (SDN) Purwaraja.
Dugaan tersebut disampaikan salah seorang orang tua murid SDN Purwaraja yang meminta identitasnya dirahasiakan. Ia mengaku menemukan roti tawar dalam paket MBG yang diterima anaknya dalam kondisi tidak layak konsumsi.
“Untuk sementara paket MBG dibawa pulang karena anak-anak sudah memasuki libur semester. Di dalamnya ada telur, buah pir, susu kotak, dan roti tawar. Tapi roti yang diterima anak saya sudah berjamur,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, ia sempat memeriksa makanan tersebut sebelum dikonsumsi anaknya. Ia juga menyebutkan bahwa pada kemasan roti tercantum tanggal kedaluwarsa 25 Desember 2025.
“Untung saya cek dulu. Anak saya hampir memakannya. Ini kan program pemerintah untuk gizi anak, masa ada makanan yang sudah berjamur,” tuturnya dengan nada kecewa.
Menanggapi informasi tersebut, awak media mengonfirmasi pihak pengelola MBG Dapur Umi Kaisar yang beroperasi di wilayah Ciputri, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Pengelola dapur, Mega, melalui pesan singkat WhatsApp, mengarahkan wartawan untuk menghubungi bagian humas.
Sementara itu, Sapta, selaku Asisten Lapangan (Aslap) Dapur Umi Kaisar, menyatakan belum dapat memberikan keterangan rinci sebelum dilakukan pengecekan internal.
“Kami belum bisa menjawab karena harus dibuktikan terlebih dahulu apakah roti tersebut benar berasal dari dapur kami,” ujar Sapta singkat melalui pesan suara.
Sapta juga membenarkan bahwa penyaluran MBG untuk SDN Purwaraja 1 hingga SDN Purwaraja 4 memang dilaksanakan oleh Dapur Umi Kaisar.
Tak berselang lama, pihak Dapur Umi Kaisar menyampaikan klarifikasi resmi tertulis sebagai bentuk hak jawab. Dalam pernyataannya, pengelola membantah adanya distribusi roti berjamur.
“Menanggapi isu yang beredar terkait dugaan distribusi roti tawar bulukan di SDN Purwaraja 1 pada penyaluran rapel empat hari tanggal 23 Desember 2025, kami dari SPPG Dapur Umi Kaisar menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar,” tulis pihak pengelola.
Disebutkan, seluruh tahapan distribusi makanan telah melalui pengawasan berlapis, mulai dari penerimaan bahan, pengecekan fisik dan masa kedaluwarsa, pengemasan, hingga pendistribusian.
“Proses pengawasan dilakukan oleh unsur keamanan, Asisten Lapangan, Ahli Gizi, serta koordinator terkait. Berdasarkan hasil pengecekan internal, tidak ditemukan roti tawar dalam kondisi berjamur sebagaimana yang diberitakan,” lanjut pernyataan tersebut.
Pihak Dapur Umi Kaisar menegaskan komitmennya menjaga keamanan dan kualitas pangan, serta membuka ruang klarifikasi apabila ditemukan bukti di lapangan.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya mengonfirmasi pihak sekolah dan instansi terkait guna mendapatkan keterangan tambahan untuk memastikan duduk perkara secara menyeluruh.












