MITRAPOL.com, Buton Utara – Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kulisusu Kabupaten Buton Utara (Butur) ikut program Ketahanan Pangan (Ketapang) dipelopori Gubernur Ali Mazi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Sekolah (Kasek) SMA N 1 Kulisusu Arwis, S.Pd., MM mengatakan, program Ketapang dengan tanaman hortikultura ini pihaknya memanfaatkan lahan kosong sehingga bisa ditanami sejumlah sayuran dan tanaman lainnya.
Menurutnya, Budidaya tanaman Hortikultura dalam rangka peningkatan ketahanan pangan di sekolah. Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan siswa secara mandiri dalam rangka mengantisipasi adanya inflasi daerah.
“Saat ini kami sedang menyiapkan lahan untuk pembibitan tanaman seperti sayur-mayur, cabai, bawang dan tomat, terong serta jenis holtikultura lainnya. Untuk kami manfaatkan lahan kosong di sekolah,” kata Arwis, Rabu, 7 Juni 2023.
Dia menyebut bahwa tidak hanya itu, Penanaman Bibit Hotrikultura juga memberikan pemahaman kepada siswa terkait budidaya tanaman. Selain itu hortikultura juga menjadi sebuah implementasi ilmu pengetahuan bidang pertanian dan seni untuk memecahkan masalah dan mengembangkan teknologi tanaman buah, sayuran, dan lain-lain.
“Ini juga bertujuan untuk mengedukasi generasi muda agar lebih inovatif memanfaatkan lahan untuk kegiatan produktif seperti ini. Kegiatan ini diikuti oleh SMA/SMK se-Sultra,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Kulisusu Arwis, S.Pd. MM,
Guru maupun siswa lanjut dia sangat antusias pada program Ketapang penanaman bibit tanaman hotrikultura. Kemudian hasil panen dari tanaman tersebut akan dilaporkan di Diknas Pendidikan Provinsi.
Lantas Ia menyampaikan, selaku kepala sekolah, tentunya mempunyai tanggung jawab secara kelembagaan untuk mengontrol dan mengawasi lahan yang telah tersedia termaksud tanaman yang sudah ditanami.
Di tempat yang sama diitemui awak media ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) Israfil mengatakan program ini menjadikan sekolah menjadi hijau dan bersih. Sekaligus bisa dimanfaatkan untuk media pembelajaran serta menumbuhkan karakter siswa yang peduli dan cinta lingkungan.
Karena itu ia berharap kegiatan budidaya holtikultura melalui program Ketapang Diknas Pendidikan terus berkelanjutan jangan sampai berhenti. Pasalnya, program ketahanan pangan ini merupakan wujud implementasi merdeka belajar di sekolah.
“Disini kami para siswa bisa menerapkan teori-teor ilmu pertanian yang diajarkan guru menggunakan metode modern untuk menanam sayur, cabe, bawang, tomat serta tanaman lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya meminta agar diadakan inovasi dalam pengelolaan sampah yang ada di sekolah. Agar nantinya menjadi sekolah yang bersih dari sampah.
“Kami sangat antusias dengan program ini, apalagi terjalin kerjasama serta diskusi antara guru dan murid tentang ilmu pertanian. Kami berharap dengan ilmu yang sudah kamu dapatkan bisa membuahkan hasil yang maksimal pula pada masa panen nanti,” tutupnya.
Pewarta : David wr