MITRAPOL.com, Kabupaten Brebes – Biasanya THR (Tunjangan Hari Raya) adalah ‘bonus’ spesial yang diberikan oleh perusahaan ke karyawannya. Namun THR yang diberikan warga Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes – Jawa Tengah ini bukan THR seperti biasanya, tetapi suatu pernyataan yang dituliskan agar Kades dan Sekdes mengundurkan diri, dan surat pernyataan disampaikan kepada instansi kepemerintahan.
Pernyataan warga yang mereka tuliskan untuk menyampaikan kekesalan hati dan mengatakan mundur untuk Kepala Desa dan Sekdes desa Kaliwlingi dari jawabatanya. Para warga sudah merasa muak dan kesal atas kinerja yang tidak ada perubahan untuk desa Kaliwlingi dan yang ada menurut mereka adanya dugaan penyalahgunaan anggran Dana Desa (DD) dan penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD).
Dari hasil pantauan dan informasi yang terkumpul serta hasil investigasi, diketahui bahwa benar banyaknya kegiatan yang terindikasi korupsi, selain itu pelayanan dari oknum perangkat pemerintah Desa Kaliwlingi untuk pembuatan KTP dan KK yang diduga selalu dipungut biaya.
“Ia kami warga desa Kaliwlingi sudah geram dengan kinerja Kades dan Sekdes Kaliwlingi, pasalnya selama berjalan ke 6 tahun bapak kepala desa dan Sekdes nya menjabat di desa tidak ada perubahan, yang ada kuat dugaan kami penyalahgunaan anggaran, baik DD dan ADD,” ungkap salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya. Selasa (25/3/25).
Kami warga sudah membuat surat pernyataan untuk permintaan mundur dari jabatannya yakni, Kades dan Sekdesnya, dan surat pernyataan ini sudah kami kirimkan ke instansi pemerintah, yaitu KPK RI, Gubernur Jawa Tengah, DPRD Kabupaten Brebes, Kajari Kabupaten Brebes, Inspektorat Brebes, Bupati Brebes, Kecamatan Brebes, dan Kepala Desa Kaliwlingi secara langsung, lanjutnya.
Ditegaskan, Kami mengirimkan surat pernyataan tersebut bukan tidak mendasar, dengan fakta yang ada, untuk dari RW 01 sampai RW 04 jelas sudah dianak tirikan, penggunaan anggrana – anggaran yang diduga kuat diselewengkan, tidak ada pembangunan yang spesifik, yang ada menurut kami semua bahwa warga hanya dibodoh-bodohi oleh oknum Kepala Desa dan Sekdes Kaliwlingi ini.
Sementara itu hal yang sama diungkapkan oleh Deasi Endang Sunengsih, selaku Ketua Umum LSM SANRA (Sayap Amanah Nusantara) yang ikut hadir mengirimkan surat-surat pernyataan warga Kaliwlingi.
Ia kita diminta oleh warga desa Kaliwlingi, kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes – Jawa Tengah untuk mengawal dan mendampingi mereka menyampaikan pernyataan mereka atas apa yang sudah mereka rasakan atas kepemimpinan kepala desa dan Sekdes Kaliwlingi ini, ungkap Deasi.
Permintaan mereka hanya ingin Kepala Desa dan Sekdes Kaliwlingi ini mundur dari jabatannya, dan mempertanggungjawabkan pengunaan anggaran yang diduga kuat disalahgunakan. Dan memang dari hasil investigasi, masyarakat mengeluh, baik dari hal kecil seperti pembuatan KTP dan KK saja dipintai uang yang fantastis, dugaan perselingkuhan oknum sesama pamong desa berselingkuh yang berujung menikah siri, dan temuan lainnya, lanjutnya.
Kami menyampaikan surat kepada instansi pemerintahan sebagai bukti mereka menyatakan isi hati dan keinginan mereka dengan mempergunakan pola pikir yang positif, tetapi jika keinginan mereka tidak di indahkan dengan cara bersurat tersebut, langkah terakhir mereka adalah akan turun ke jalan untuk melakukan demo secara besar-besaran dan bahkan penyegelan kantor desa Kaliwlingi.
Surat yang sudah kami kirimkan yaitu, KPK RI, Gubernur JawaTengah, Bupati Brebes, DPRD Brebes, Inspektorat Brebes, Kajari Brebes, Kecamatan Brebes dan Kepala Desa Brebes. Tegas Deasi.
Sebelumnya, pada hari senin ( 24/3/25) perwakilan warga sudah mendatangi kantor kepala desa Kaliwlingi yang dikawal TIM LSM SANRA dan disaksikan awak media, dimana Kepala Desa Kaliwlingi yang didampingi Sekdesnya menyatakan merasa bersalah dan memohon kepada perwakilan warga untuk memberikan kesempatan memperbaiki atas kesalahan dan kekurangannya.
Tetapi ketegasan perwakilan warga mengatakan sudah terlambat dan menginginkan untuk segera mengundurkan diri, dan sesudah Idul Fitri agar tidak menjabat. Dan jika pernyataan mereka tidak diindahkan, warga akan melakukan demi besar-besaran dan turun ke jalan.
Pewarta : RS












