MITRAPOL.com, Bekasi Raya – pembangCikampek (Japek) II Selatan sepanjang 62 kilometer terus dikebut dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2026. Kehadiran jalan tol ini diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di ruas tol Jakarta–Cikampek eksisting sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi di wilayah Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Tol Japek II Selatan merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total investasi mencapai Rp14,69 triliun. Proyek ini digarap melalui skema pembiayaan kolaboratif yang melibatkan APBN, APBD, BUMN, dan swasta. Pelaksanaan pembangunan dikerjakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bekerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk dan PT Wira Nusantara Bumi.
Rincian Proyek Tol Japek II Selatan
Tol sepanjang 62 kilometer ini terbagi ke dalam empat paket pekerjaan, yakni:
Paket 1: Jatiasih – Setu (7,25 km), progres pembebasan lahan baru 10,22%.
Paket 2A: Setu – Sukaragam (10,5 km), konstruksi mencapai 65,8% dengan pembebasan lahan 83,89%.
Paket 2B: Sukaragam – Bojongmangu (13 km), progres konstruksi 62,04% dengan pembebasan lahan 99,05%.
Paket 3: Bojongmangu – Sadang (31,25 km), progres konstruksi 92,88% dengan pembebasan lahan 98,79%.
Jika seluruh pengerjaan berjalan sesuai rencana, jalan tol ini akan memiliki tujuh gerbang tol, yakni Gerbang Tol Jatiasih, Bantargebang, Setu, Sukaragam, Taman Mekar, Kutanegara, dan Sadang.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Pembangunan Tol Japek II Selatan tidak hanya memperlancar akses transportasi antarwilayah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat sekitar.
“Warga sangat menantikan jalan tol ini bisa segera digunakan, karena akan memangkas waktu tempuh dan memperlancar mobilitas kerja,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Bekasi.
Penutup
Dengan target penyelesaian pada akhir 2026, Tol Japek II Selatan diharapkan menjadi solusi strategis mengurai kepadatan lalu lintas sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tiga wilayah, yakni Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.