Nusantara

Sudah Berdiri Puluhan Tahun, Pengelolaan Koperasi SJSB Patut di Pertanyakan

Admin
×

Sudah Berdiri Puluhan Tahun, Pengelolaan Koperasi SJSB Patut di Pertanyakan

Sebarkan artikel ini
Sudah Berdiri Puluhan Tahun, Pengelolaan Koperasi SJDB Patut di Pertanyakan
Lokasi Koperasi SJDB

MITRAPOL.com, Lampung Selatan – Koperasi Pertanian (KOPTAN) Serba Jadi Sukses Bersama (SJSB) di Desa Bandarejo Lampung Selatan yang berdiri sejak 10 tahun lalu, diduga ada kejanggalan dalam pengelolaan koperasi dan penggunaan alat mesin penggilingan padi dari hibah Kementerian Perdagangan RI.

Saat tim media mendatangi pabrik penggilingan padi yang berkapasitas puluhan ton tersebut tidak nampak para pengurus koperasi. Hanya ada petugas yang mengoperasikan mesin penggilingan dan agen pemilik padi. Belum diketahui bagaimana sistem bagi hasil untuk koperasi SJSB.

“Kalau yang ngelola Pak Sungeb, ini orang-orang kerja semua. Saya hanya Kepala Gudang dan operator mesin. Saya orang baru disini,” ungkap Eko, Jumat (22/8/2025).

Eko juga menjelaskan aturan untuk menggiling padi di pabrik milik pemerintah tersebut.

“Ini proses saja, kita cuma ambil jasa. Operasinya kalau pas ada gabah. Semuanya ada 7 mesin. Kalau beli gabah tunai, kita giling potong beras. 25 kilo dipotong 1 kg. Masyarakat kalau sedikit mikir-mikir, minimal giling disini 1 ton,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Sagiman salah seorang pemilik gabah mengatakan jika pabrik tersebut milik pemerintah yang sudah berdiri sejak belasan tahun lalu yang dikelola oleh koperasi.

“Ini punya pemerintah dikelola sama koperasi Serba Jadi Sukses Bersama. Berdirinya ini sudah 15 tahun dan Ini semuanya milik pemerintah,” kata Iman panggilan akrabnya.

Pengelolaan-Koperasi-SJDB-Patut-di-Pertanyakan.jpg
Kondisi Koperasi SJDB

Selain itu, iman juga menjelaskan nama-nama pengurus Koperasi Serba Jadi Sukses Bersama. Bahkan dirinya menunjukkan nama-nama kepengurusan anggota koperasi SJSB.

“Ketuanya pak Sungeb, rumahnya di Natar Purwosari. Saya hanya punya gabah dan buruh pabrik. Kalau saya sistem baginya, bagi 25 kilo 1 kilo beras. Tapi saya enggak mau tau anak buahnya pak Sungeb. Udah umum itu dan agen cuma saya sendiri,” jelasnya.

Secara singkat, dirinya juga menuturkan adanya beberapa keluhan hasil dari proses penggilingan padi dan kurang adanya perawatan gudang serta akses jalan kurang baik. Mengingat gudang tersebut adalah milik pemerintah.

“Kalau keluhan saya open masih kurang lancar, karena debu masih masuk. Jadi berasnya masih hitam dan hasilnya kurang bagus. Kemudian, tanah itu saya suruh ngecor belum di cor-cor. Kalau bayar tagihan listrik itu koperasi, pemerintah enggak mau tau, yang penting gudang dirawat dan pemerintah sering datang,” tutup Iman.

Atas pernyataan itu, media ini akan meminta tanggapan atau komentar dari Sungeb selaku Ketua Koperasi Serba Jadi Sukses Bersama. Terkait bagaimana sistem pengelolaan,tagihan listrik dll. Sebab, Koperasi SJSB ini sudah menggunakan fasilitas/aset milik negara. Artinya, selain mensejahterakan para pengurus koperasi pastilah ada kontribusi bagi warga desa setempat. Mengingat, pabrik penggilingan padi ini sudah beroperasi sejak lama. Apakah ada bukti nyata untuk masyarakat, ataukah hanya mencari keuntungan pribadi/pengurus koperasi.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pihak pengurus Koperasi Serba Jadi Sukses Bersama. Kedepan, media ini juga akan meminta tanggapan kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrain Kabupaten Lampung Selatan. Sehingga keberadaan koperasi Serba Jadi Sukses Bersama sesuai dengan aturan yang benar.

 

Pewarta : MM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *