MITRAPOL.com, Jakarta — Penurunan stamina dan vitalitas merupakan kondisi yang umum dialami pria setelah memasuki usia 60 tahun. Data menunjukkan, lebih dari 60 persen pria lanjut usia mengalami berkurangnya kekuatan fisik, kebugaran, hingga penurunan kualitas fungsi seksual, terutama pada pagi hari.
Namun kabar baiknya, kondisi ini bukanlah akhir dari kualitas hidup seorang pria. Menurut Dr. Karina Wijasmita, dokter spesialis kesehatan pria dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, tubuh pria lanjut usia sejatinya hanya membutuhkan “aktivasi ulang” melalui pendekatan alami dan terstruktur.
“Banyak pasien saya yang mengira tubuhnya sudah tidak bisa kembali bugar. Padahal, dengan stimulasi yang tepat, sirkulasi darah, hormon, dan sistem saraf masih bisa diperbaiki secara bertahap,” ujar Dr. Karina.
Tiga Titik Stimulasi untuk Meningkatkan Sirkulasi
Dr. Karina menjelaskan, terdapat tiga area tubuh utama yang dapat distimulasi secara lembut untuk membantu meningkatkan aliran darah ke area vital:
- Area tulang kemaluan (pubic area)
- Area perineum (bagian antara alat kelamin dan anus)
- Lipatan paha bagian dalam
Stimulasi ringan pada area tersebut, dilakukan secara rutin dan aman, terbukti dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan sensitivitas saraf secara bertahap.
Lima Kebiasaan Harian Pendukung Vitalitas
Tak hanya stimulasi titik tubuh, Dr. Karina juga merekomendasikan lima kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan di rumah:
- Pernapasan diafragma – membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan oksigenasi tubuh
- Minum air hangat di pagi hari – memperbaiki metabolisme dan melancarkan peredaran darah
- Gerakan panggul ringan – menjaga kelenturan otot dan sendi
- Terapi panas di malam hari – merelaksasi otot dan saraf
- Nutrisi pendukung vitalitas – seperti jahe, madu, kacang-kacangan, ikan, dan sayuran hijau
Peran Psikologis dan Hubungan dengan Pasangan
Lebih jauh, Dr. Karina menegaskan bahwa faktor psikologis dan keharmonisan hubungan pasangan berperan besar dalam menjaga vitalitas pria lanjut usia.
“Stres, rasa tidak percaya diri, dan minimnya komunikasi dengan pasangan sering kali mempercepat penurunan fungsi tubuh. Dukungan emosional sama pentingnya dengan terapi fisik,” jelasnya.
Pendekatan holistik yang menggabungkan nutrisi, latihan ringan, relaksasi, serta keharmonisan hubungan dinilai mampu membantu pria tetap aktif, percaya diri, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Catatan: Artikel ini bersifat edukatif. Untuk kondisi kesehatan tertentu, masyarakat disarankan berkonsultasi langsung dengan dokter.












