MITRAPOL.com, Kapuas Hulu Kalbar – Satuan Kerja (Satker) PJN III Provinsi Kalimantan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat melalui PPK 3.3 Provinsi Kalimantan Barat langsung bergerak cepat menangani longsoran yang mengikis bahu jalan di Ruas Jalan Lanjak – Benua Martinus (KM 768+300, 768+800 dan 770+100) Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat pada, Senin (22/4/2024).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3. Provinsi Kalimantan Barat Sri Bintang Pamungkas menjelaskan, longsoran ini akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu dan mengakibatkan longsor pada Ruas Jalan Lanjak – Benua Martinus (KM 768+300, 768+800 dan 770+100). “Longsoran telah terjadi pada hari Kamis (11/4/2024), Kejadian ini menyebabkan akses satu-satunya dari dan menuju PLBN Badau (Perbatasan Indonesia – Malaysia) sempat terputus. Terdapat 3 titik lokasi longsor yaitu pada KM 769+300, KM 769+800 dan KM 770+100. Estimasi bidang longsor memiliki panjang 5, 10 dan 50 meter dan ketinggian variasi 5 – 8 meter dengan total volume material longsoran diperkirakan lebih dari 5.000 m3.” jelas PPK Sri Bintang Pamungkas dalam keterangan rilisnya, Selasa (23/4/2024).
Lanjut PPK Sri Bintang Pamungkas, Penanganan tanah longsor dilakukan sejak Kamis (11/4/2024) setelah kejadian longsor yang menghambat arus transportasi masyarakat menuju perbatasan Indonesia-Malaysia dan sebaliknya ke arah Kota Putussibau. Peristiwa itu juga bertepatan pada saat mudik Lebaran, bahkan saat arus balik Lebaran, juga aktivitas masyarakat penggunaan jalan masih terganggu.
Pada hari Jum’at tanggal (12/4/2024) dini hari terjadi longsor susulan di Genting Lanjak sehingga menghambat akses ke batas RI-Malaysia. “Menambah alat berat untuk mempercepat proses penggusuran timbunan tanah, yaitu dua unit Eksavator, empat unit DT, satu unit Wheelloader dan satu unit Backhoeloader. Hingga Jum’at sore akses jalan sudah berangsur normal, meskipun sistem lalu lintas yang diterapkan baru 1 jalur”, tambah PPK Sri Bintang Pamungkas.
Minggu 14 April 2024, pihak PUPR dibantu anggota TNI dan Polri masih melanjutkan pembersihan sisa tanah di aspal dengan cara disiram dan juga mengangkut tumpukan tanah agar tidak membahayakan penggunaan jalan. Kami mengimbau agar para pengendara berhati-hati dan mengurangi kecepatan untuk mengutamakan keselamatan saat melintas lokasi tanah longsor.
“Pada Senin malam (15/4/2024) Longsor susulan terjadi di dua lokasi di Genting Lanjak, penanganan sementara sudah kami lakukan, namun secepatnya dari bidang perencana akan meninjau lokasi longsoran untuk desain penanganan permanen bersama Kepala BPJN Kalbar,” jelas PPK Sri Bintang Pamungkas.
Akses kendaraan di jalan nasional menuju perbatasan Indonesia-Malaysia di lokasi tanah longsor Bukit Genting Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Sabtu (20/4/2024) kembali normal. “Tumpukan material tanah longsor yang menutupi badan jalan sudah kami bersihkan. Saat ini akses jalan sudah kembali normal,” kata PPK Sri Bintang Pamungkas.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN III Provinsi Kalimantan Barat Yonatan Hendrik menambahkan, “Selain membersihkan tumpukan material tanah longsor, pihaknya juga telah mengantisipasi potensi longsor susulan dengan cara membuat kemiringan baru atau resloping. Meskipun demikian, kata dia, para pengguna jalan harus tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat berkendara, terutama di lokasi rawan tanah longsor. “Pembersihan material tanah longsor kami laksanakan sejak 11 sampai dengan 20 April 2024, hingga akses di ruas jalan itu benar-benar kembali normal,” tutup Kasatker Hendrik.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat Handiyana mengatakan, alternatif penanganan permanen akan dianalisis lebih lanjut dengan melihat lereng pasca-longsor dan pembersihan material tanah longsor. “Yang sudah kami lakukan pembersihan material longsor dari badan jalan, sehingga arus lalu lintas dapat berjalan lancar.”
Pewarta : Yudi