KALAMitrapol – Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan kebijaksanaannya adalah Abu Hurairah.
Beliau pernah mengatakan,
“حفظ اللسان علامة الحكمة”
“Menjaga lidah adalah tanda kebijaksanaan.”
Ungkapan ini mengandung makna yang dalam dalam konteks kehidupan sehari-hari, baik dalam pergaulan sosial maupun spiritualitas.
Lidah adalah salah satu organ dalam tubuh manusia yang kecil namun memiliki kekuatan yang besar. Dengan lidah, manusia dapat berbicara, mengutarakan pikiran, serta berkomunikasi dengan sesama.
Namun, kekuatan lidah juga dapat menjadi bumerang yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain jika tidak digunakan dengan bijaksana.
Menjaga lidah bukanlah sekadar soal mengontrol kata-kata yang diucapkan, tetapi lebih pada penggunaan kata-kata yang memberikan manfaat dan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Abu Hurairah mengajarkan bahwa kebijaksanaan sejati tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengendalikan ucapan dan menjauhi perkataan yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan.
Tindakan Nyata Menjaga Lidah
1. Berhati-hati dalam Berbicara: Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu berbicara dengan cara yang baik dan sopan. Menghindari perkataan yang kasar, menghina, atau menyakiti perasaan orang lain adalah bagian dari menjaga lidah dengan baik.
2. Menahan Diri dari Ghibah: Ghibah atau menggunjing merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Menjaga lidah dari perkataan negatif atau menyebarkan informasi yang tidak baik tentang orang lain adalah wujud dari kebijaksanaan yang sejati.
3. Berkontribusi dengan Kata-Kata yang Bermakna: Menggunakan lidah untuk menyampaikan nasehat, kata-kata yang membangun, serta dukungan kepada sesama adalah cara untuk menjadikan setiap kata yang diucapkan sebagai amal yang bermanfaat.
Abu Hurairah, selain dikenal sebagai sahabat Nabi yang rajin meriwayatkan hadis-hadis, juga memberikan teladan dalam menjaga akhlak dan etika berbicara.
Beliau mengajarkan bahwa kebijaksanaan yang sejati tidak hanya tercermin dari ilmu yang dimiliki, tetapi juga dari cara berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.
Dengan menjaga lidah, seseorang dapat menjaga hati dan membangun hubungan yang baik dalam masyarakat.
Menjaga lidah sebagai tanda kebijaksanaan bukanlah hal yang mudah, tetapi merupakan kewajiban setiap muslim yang ingin hidup harmonis dan penuh berkah.
Dengan merenungkan kata-kata bijak Abu Hurairah ini, semoga kita dapat mengambil pelajaran untuk senantiasa memperbaiki kualitas ucapan dan menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membawa manfaat bagi sesama.
Bijaklah dalam berbicara, karena lidah yang bijak adalah ladang pahala dan keberkahan dalam kehidupan.