MITRAPOL.com, Jakarta – Setelah berhari-hari air PAM tidak mengalir, beberapa Ibu-ibu yang berada di wilayah penjaringan Jakarta Utara melakukan protes di lokasi perbaikan pipa PAM Jaya.
Dengan tidak mengalirnya air PAM beberapa hari terakhir ini disebagian wilayah penjaringan Jakarta Utara menimbulkan krisis, sehingga membuat warga kesulitan melakukan aktivitas di bulan suci Ramadhan. Keresahan ini sehingga ibu ibu melakukan protes kepada pelaksana pekerjaan perbaikan air PAM, Kamis (20/03/25).
Menurut salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka datang ke lokasi perbaikan PAM Jaya untuk melakukan protes serta menyampaikan keluhannya karena air tidak mengalir di rumah mereka sejak beberapa hari ini.
“Saya datang dan melihat untuk proses perbaikan PAM jaya seperti apa air ini sudah mati (Tidak mengalir sejak beberapa hari terakhir) ini siapa yang harus Tanggung Jawab, pembayaran air kita tetap berjalan sedangkan air tidak dapat kita nikmati bagaimana coba..? Lagi lagi warga masyarakat yang menjadi korban ke apa sepertinya…? Ini bukan suci Ramadhan semua orang sedang butuh sangat air bersih untuk aktivitas kesehariannya,” ucap ibu berkerudung tersebut.
“Pusing pak air tidak mengalir PAM jaya slow Respon,penyediaan air yang didatangkan pakai Tangki Tidak mencukupi kebutuhan wilayah yang terdampak, kasian anak suami ibu ayah saudara saudara saya gak mandi ini mau sampai kapan,” keluh dia.
Menurut informasi di lapangan, salah satu perwakilan PAM Jaya menjelaskan bahwa kegiatan perbaikan PAM sedang dilakukan sehingga butuh waktu beberapa hari air dapat kembali normal mengalir, dipastikan hari Sabtu sudah dapat mengalir dan warga masyarakat yang kena dampak kembali bisa menikmati Air yang sudah kembali normal.
Di lokasi yang sama M. Tamran aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemerhati Lingkungan Hidup DKI Jakarta dari Kalangan Sipil menyatakan bahwa pihak PAM Jaya harus melakukan tindakan cepat untuk perbaikan tersebut.
PAM Jaya harus segera melakukan tindakan dalam melakukan perbaikan jaringan yang rusak akibat Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang berjalan di wilayah tersebut. Jangan ujung-ujungnya warga yang menjadi korban dari proses pembangunan proyek tersebut, kasihan warga bayar air tepat waktu tapi pelayanan serta airnya tidak dapat Mereka nikmati, tegasnya.
Saya pun akan Bersurat kepada penanggung Jawab proyek pembangunan tersebut untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan warga dan tokoh masyarakat untuk dapat memberikan pertanggungjawaban atas dampak yang dirasakan oleh warga masyarakat setempat, tutupnya.
Pewarta : Shemy
