MITRAPOL.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Plt Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono melaksanakan Topping Off Indoor Multifunction Stadium (IMS) yang berada Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Provinsi DKI Jakarta, Jumat (13/1).
Pelaksanaan Topping Off ini sekaligus menandai berakhirnya pekerjaan struktur IMS GBK dan akan segera memasuki tahap finishing, pengisian interior dan perapihan akhir.
Presiden Jokowi mengatakan, IMS merupakan fasilitas arena tertutup multifungsi yang paling besar di Indonesia. “IMS bisa menampung 16.253 penonton dan bisa berfungsi baik untuk event-event olahraga seperti basket, badminton, futsal, voli dan juga bisa dipakai untuk festival budaya dan seni pertunjukan serta konser-konser musik dengan kapasitas sangat besar,” jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menambahkan, IMS dibangun sejak 2021 dan merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk terus membangun Jakarta. “Kita akan terus membangun Jakarta dan melengkapi agar Jakarta memiliki fasilitas-fasilitas yang setara dengan kota-kota lain yang ada di dunia,” jelas Presiden Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan, pembangunan infrastruktur olahraga bola basket tersebut merupakan bagian dari dukungan pembinaan atlet nasional supaya lebih berprestasi di tingkat internasional. “Pada SEA Games lalu, basket sudah juara, setelah memiliki stadion ini, prestasi harus lebih ditingkatkan. Jadi KPI-nya (indikator kinerja) harus prestasi,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga berpesan agar stadion yang sudah dibangun dengan biaya APBN tersebut dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pembinaan prestasi atlet Nasional.
“Kenapa konsepnya multifungsi, karena bisa untuk konser dan olahraga. Teknologinya teleskopik tribun. Lokasinya di tengah kota dengan penghijauan yang lebat dan parkir luas. Sehingga sudah tepat konsepnya multifungsi, dan selanjutnya harap diperhatikan aspek pemeliharaannya,” pesan Menteri Basuki.
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi IMS yang dibangun Kementerian PUPR dengan konsep green building ini. Menteri Erick berharap IMS dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung FIBA World Cup 2023 yang akan dilaksanakan pada Juni 2023 mendatang. “Kementerian PUPR membangun Gedung ini dengan konsep green building, dan untuk pertama kalinya dengan sistem 7D. Jadi benar-benar dibangun dengan teknologi komputer Artificial Intelligence (AI) analysis, sehingga semuanya tepat sasaran. Nantinya IMS akan digunakan Menpora untuk Kejuaraan Dunia FIBA yang akan dibantu Perbasi,” ujar Menteri Erick.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, konsep Green Building yang diterapkan pembangunan IMS ini memiliki beberapa keunggulan. “Stadion ini menerapkan Bangunan Hijau. Dalam pembangunannya, kita memanfaatkan cahaya serta memperhatikan sirkulasi udara, sehingga tidak terlalu banyak energi yang digunakan. Air juga ditampung sehingga bisa digunakan kembali untuk kebutuhan lain, seperti menyiram tanaman sehingga lebih hemat lagi konsumsi airnya,” jelas Diana.
Menurut Diana, pembangunan IMS tidak hanya menerapkan konsep Green Building saja, tetapi juga memanfaatkan Building Information Modelling (BIM). “Kita juga menggunakan BIM supaya lebih mudah mudah dalam melakukan pengawasan dan pembangunannya bisa lebih cepat dari rencana. Saat ini progres sudah 74%, kita masih punya waktu. Dengan upaya percepatan, mudah-mudahan sebelum Juni 2023 sudah bisa selesai,” jelas Diana.
IMS berlokasi di Blok 10 Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan di Jakarta dengan lahan seluas 30.270 m2 milik Kementerian Sekretariat Negara dibawah pengelolaan PPK-GBK. Bangunannya sendiri seluas 50.398 m2. IMS dibangun dengan anggaran yang bersumber dari APBN melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) TA 2021 – 2023 senilai Rp639,1 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya – PT Nindya Karya – PT Penta (KSO dan konsultan manajemen konstruksi PT. Ciriajasa Cipta Mandiri. (Red/Hms)