MITRAPOL.com, Jakarta – Pansus DPRD Pembahas Ranperda Pendirian Perseroan Terbatas Sulsel Andalan Energi (Perseroda) melakukan konsultasi ke Kantor Pusat Energy Equality Epic Sengkang (EEES) Pty. Ltd di Jakarta, Senin (16/01/23)
Pada konsultasi ini dipimpin langsung oleh Ketua Pansus yaitu Andi Irwandi Natsir, S.Sos. M.Si selaku Ketua Pansus dan didampingi oleh Anggota Pansus antara lain Ir. M. Arfandy Idris, H. Muhammad Sarif, SH. MH., Vonny Ameliani Suardi, SE. MH., Ir. A. Muhammad Irfan AB, dan Jabbar Idris.
Konsultasi yang dilaksanakan di Kantor Pusat EEES yang bertempat di lantai 20 Menara 165 ini diterima langsung oleh Bapak Farid Gaffar selaku Deputy President dan Bapak Ridwan Jalal selaku Manager Facilities dan Engenering EEES.
Di awal pertemuan Andi Irwandi menyampaikan bahwa Pansus Perseroda Sulsel ini terbagi 2 tim di Jakarta, yaitu ke Kantor Pusat Energy Equality Epic Sengkang dan ke Kantor SKK Migas, tujuannya untuk mendapat saran dan masukan serta ingin menggali informasi yang lebih mendalam terkait dengan PArticipating Interes 10% dari EEES terhadap Pengelolaan Gas Alam di Sengkang.
Farid atas nama Energy Equality Epic Sengkang memberikan apresiasi atas kunjungan Pansus DPRD Sulsel dan sangat mengharapkan melalui Pansus ini dapat menjadi jembatan bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam penatakelolaan gas alam yang dilaksanakan oleh Energy Equality Epic Sengkang sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah provinsi sulawesi selatan.
Seperti yang diketahui bahwa Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi sumber daya alam minyak dan gas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya pemenuhan kebutuhan kehidupan masyarakat serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Farid Gaffar selaku Deputy President EEES mengatakan bahwa pihak dari EEES tidak bisa berbuat banyak tanpa adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan DPRD. Tentunya dengan adanya tujuan bersama kita dapat meningkatkan PAD serta memberikan dampak yang positif kepada masyarakat Sulsel. Namun demikian perusahaan ini membukukan pendapatan di akhir bulan desember hanya di kisaran 600 juta.
“Pencapaian itu sangat diluar perkiraan karena hanya 0,5% sd 0,6% saja dari pencapaian sebelumnya di kisaran 3jt Usd. Kondisi ini disebabkan krn berakhirnya kontrak dengan PT. PLN,” tambahnya.
“Andi Muhammad Irfan AB menjelaskan bahwa Pansus ini dibentuk salah satunya untuk menentukan kebijakan yang perlu diatur dalam kegiatan dari pihak EEES, adapun di dalam ranperda merupakan hal yang teknis yang tidak terlepas dari pendirian BUMD sampai dengan pembuatan akta pendiriannya. Dan diharapkan juga bahwa RUPS, Direksi dan Komisarisnya merupakan orang-orang yang kompeten di bidangnya masing-masing,” tambah Irfan.
Arfandy Idris selaku Anggota Pansus menyampaikan bahwa PI ini harus lebih dipacu ke depannya, karena akan memberikan tambahan pendapatan bagi Pemerintah Provinsi. Namun tentu kita di Pansus juga sangat berhati-hati karena setelah ini terbentuk, Pemprov. Sulsel akan menganggarkan di APBD untuk melakukan penyertaan modal kepada BUMD yang terbentuk nantinya. Oleh karena itu harus ada analisa yang matang dan komprehensif terkait hal ini sehingga tercipta keseimbangan yang baik antara pihak kontraktor, pihak Pemda dan masyarakat.
Di akhir konsultasi ini, Andi Irwandi Natsir mengatakan bahwa tujuan konsultasi ini tidak lain untuk kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan. Selain kita ingin mendapatkan saran dan masukan serta menambah khazanah dari pembahasan ranperda, kami ingin menggali informasi seperti apa pencapaian dari Energy Equality Epic Sengkang di dalam menjalankan usahanya. Kami sangat mendukung progres ke depannya karena ini semata-mata tidak hanya sekedar mendirikan BUMD, tetapi Pansus ini hadir untuk memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan. Kita inginkan semua bisa merasakan dampaknya di tahun-tahun mendatang.
Diakhir pertemuan, konsultasi ini ditutup dengan foto bersama oleh Pimpinan dan Anggota Pansus beserta pihak dari Energy Equality Epic Sengkang.
Pewarta : Ali Ghugunk
