Nusantara

Audensi BPS Metro, Walikota Wahdi : pemerintah minta data valid untuk tekan angka kemiskinan dan pengangguran

Admin
×

Audensi BPS Metro, Walikota Wahdi : pemerintah minta data valid untuk tekan angka kemiskinan dan pengangguran

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Metro Lampung – Walikota Metro, Wahdi menerima audiensi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Metro membahas tentang hasil Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilakukan pada bulan November tahun 2022, berlangsung di Ruang Kerja Walikota setempat, Senin (29/05/2023).

Kepala BPS Kota Metro Wintarti Dyah Indriani melaporkan hasil pendataan regsosek tahun lalu jumlah penduduk yang terkategori miskin ekstrim di Kota Metro melonjak dua kali lipat, hal ini dikarenakan masyarakat beranggapan bahwa pendataan tersebut dilakukan untuk memberikan bantuan.

“Ada 4 kategori yang kita data kepada masyarakat yaitu miskin ekstrim, miskin, rentan miskin,dan tidak miskin, ternyata dari kategori miskin ekstrim menjadi melonjak karena kita memberikan kesempatan kepada ketua RT untuk melaporkan kembali hasil pendataan yang kita berikan dan mereka memeriksa para penduduknya yang seharusnya tidak miskin menjadi miskin,” ujar Wintarti.

Beliau juga sudah meyampaikan kepada para lurah untuk diinformasikan kepada warga bahwa ini merupakan permintaan Presiden dalam rangka menuntaskan kemiskinan ekstrim 0 di tahun 2024.

Menanggapi hal itu, Walikota Metro Wahdi mengatakan bahwa ini merupakan PR yang harus dikerjakan dari Presiden dan harus teliti dalam melakukan perhitungan tersebut.

“Kita juga perlu melihat beberapa faktor terhadap kemiskinan ekstrim sehingga kita mendengar dari beberapa orang supaya pemerintah nanti bisa mendapatkan data yang betul betul valid sesuai perhitungan, dan upaya apa yang akan dilakukan untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan indeks pembangunan manusia,” kata Wahdi.

Wahdi pun turut mendukung BPS untuk bekerja dengan baik untuk memformulasikan sehingga angka kemiskinan ekstrim dalam hal ini akan benar-benar fokus pada indikator atau parameter untuk menentukan angka kemiskinan tersebut.

 

Pewarta : MM/ADV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *