Advertorial

Capaian Indonesia Emas 2045, Kota Metro munuju Metro Emas 2037 Berusia 100 Tahun

Admin
×

Capaian Indonesia Emas 2045, Kota Metro munuju Metro Emas 2037 Berusia 100 Tahun

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Metro Lampung – Wilayah Kota Metro merupakan bagian dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, dengan luas wilayah 73.21 Km2 (0,2%  luas Lampung), yang terdiri dari 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan.

Jumlah penduduk 174,216 jiwa dengan jumlah KK 54.828 serta angka dependency ratio 42,32%, kota Metro memasuki bonus demografi.

Berdasarkan skenario optimis, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sebesar 329,13 juta pada tahun 2045 dan mencapai 337,99 juta pada tahun 2050. Jumlah penduduk yang besar tersebut dapat dipertahankan dengan menjaga tingkat kelahiran pada replacement rate dan angka Total Fertility Rate (TFR) dijaga konstan setelah mencapai 2,0.

Pengendalian kuantitas penduduk menuju skenario optimis berimplikasi pada perubahan struktur penduduk di masa depan, antara lain:

1. Bertambahnya jumlah penduduk produktif hingga tahun 2050;
2. Penurunan penduduk usia muda yang lebih lambat namun tetap meningkat setelah TFR berhasil ditahan;
3. Peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) yang berdampak pada peningkatan proporsi penduduk lanjut usia (20 persen lebih banyak pada tahun 2045).

Selain itu, Kota Metro masuk dalam level tinggi pembangunan dengan angka kemiskinan rendah di Provinsi Lampung.

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (IPM) menempati urutan ke 130 dari 199 Negara (WHO). Kota Metro masuk dalam level tinggi dalam Indek Pembangunan Manusia bersama kota Bandar Lampung dari 15 Kabupaten/kota, dengan IPM 77,89 di tahun 2022, dengan komposisi Umur Harapan Hidup (UHH) sebesar 71,88 tahun yang artinya setiap bayi yang terlahir di Metro mempunyai kesempatan untuk hidup sampai 72 tahun.

Setiap penduduk Metro usia 15 tahun pernah menempuh pendidikan sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan rata-rata lama sekolah: 10:98 tahun dan setiap penduduk Metro usia 7 tahun, mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sampai pada jenjang perguruan tinggi atau harapan lama sekolah: 14,76 tahun, rata-rata lama sekolah 10,98 tahun, dimana angka-angka ini menempatkan Kota Metro mempunyai nilai tertinggi di Provinsi Lampung.

Oleh sebab itu, diperlukan strategi untuk mengoptimalkan Bonus Demografi guna memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar, di antaranya:

1. Membangun kualitas sumber daya manusia sejak dini dengan pendekatan siklus hidup;
2. Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja;
3. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja;
4.  Meningkatkan partisipasi kerja perempuan; serta,
5. Menguatkan literasi keuangan dan investasi.

Pemerintah Kota Metro sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) 99,94 % artinya sudah melampaui target UHC Indonesia 2024 sebesar 95 %.

Demikian juga Pemerintah Kota Metro sudah memberikan beasiswa kepada anak didik berprestasi melalui “Kartu Metro Ceria” yang direalisasikan kepada sebanyak 706 siswa SD dan 1.584 siswa SMP, atau sebanyak 2.290 anak didik di Kota Metro yang menjadi salah satu tujuan dalam menuju Generasi Emas Metro Cemerlang (GEMERLANG).

Diketahui, Kota Metro lahir pada tanggal 9 Juni 1937, artinya kota Metro masuk masa Ke-EMAS- an pada tahun 2037, 100 tahun Kota Metro. RPJMD 2021 – 2026 sebagai buku Raport pertanggungjawaban saya yang diberi amanah kepemimpinan bersama bapak wakil walikota pada tgl 26 Februari 2021 yang akan berakhir di November 2024, maka upaya percepatan pembangunan harus dilakukan dengan tentunya bersama pemerintah, masyarakat dan dunia usaha secara keselurahan dalam Polihelixnya.

Menuju tahun 2037, Kota Metro juga diperkirakan mengalami peningkatan penduduk lansia dan menuju ageing population berdasarkan skenario optimis. Apabila Metro berhasil menyiapkan penduduk lansia yang sehat dan produktif di masa depan, maka Kota Metro dapat memperpanjang periode bonus demografi yang berlanjut ke tahap kedua.

Proporsi penduduk non-produktif pada tahap tersebut lebih banyak disumbang oleh penduduk lansia yang jumlahnya semakin meningkat. Dengan demikian, harus mulai menerapkan kebijakan yang menunjang penuaan penduduk. Beberapa program yang dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan antara lain perluasan jaminan sosial, pengembangan program Long-Term Care (LTC), memperpanjang usia pensiun, mempromosikan jaminan hari tua, serta mengembangkan skema lapangan pekerjaan ramah lansia.

Selain itu, perubahan struktur penduduk juga berdampak pada faktor lain seperti sarana pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pangan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk perlu dilakukan penghitungan ulang terkait kebutuhan sarana pendidikan dan kesehatan. Sarana pendidikan tingkat awal seperti Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) tidak perlu dibangun di daerah yang mengalami penurunan TFR. Sebaliknya, daerah yang masih memiliki tingkat TFR tinggi.

Demikian juga dengan sarana kesehatan, penambahan jumlah lansia yang signifikan pada masa mendatang membutuhkan rumah sakit ramah lansia atau Rumah Sakit Geriatrik. Selain itu, dibutuhkan juga pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang memiliki program pendampingan terhadap lansia.

Kedepan Rumah Sakit Sumber Sari memfokuskan sebagai pelayanan lansia.

Selanjutnya, Kota Metro harus menyediakan dan memberi ruang selebar-lebarnya untuk pejalan kaki, sepeda sebagai sarana aktifitas yang menyehatkan. Sekarang ini banyak orang yang sakit karena kakinya sedikit melangkah. Yang lainnya tentu kita juga harus memikirkan kendaraan massal seperti Bus Sekolah untuk Kota Layak Anak dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak. Sistem transportasi yang menggambarkan kita berada di ruang kota serta  serta trotoar jalan utama yang walkable menuju kota inklusif.

Kota Metro memasuki “Era Peradaban Tinggi” (RPJP 2025-2045), ditandai dengan mereproduksi karya “Cipta, Rasa, dan Karsa” di akhir RPJP Metro 2005-2025. Ini sebagai indikator dari “Berbudaya Belajar Tinggi” (Fase Internalizing). Perlu adanya gerakkan yang besar dan hebat untuk menuju masa keemasan tersebut yang sudah nyata di Kota Metro yang juga didukung oleh lembaga lembaga pendidikan swasta.

Perlu merancang RPJP ke 2 Periode 2025-2045 dengan peta jalan Pembangunan Kota Metro memasuki Era Indonesa Emas (100 th), untuk Metro di usia emas 100 tahun pada tahun 2037.
Metro akselaratif, periode Metro Emas melalui 4 tahap:
1. 25-30 : Fase Kreatif.
2. 30-35 : Fase Inovatif.
3. 35-40 : Fase inventif.
4. 40-45 : Fase Penguasaan IPTEKS (Kematangan).

Ruang publik yang nyaman bagi pejalan kaki bisa diberlakukan di publik space, seperti menata Samber Park sebagai ruang publik yang bersih dan memenuhi 7 sapta pesona, demikian juga taman-taman yang ada di Kota Metro.
Abraham Maslow  menjelaskan bahwa manusia harus memenuhi kebutuhannya yang paling rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang lebih tinggi, sampai ia bisa mengaktualisasikan dirinya.

1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/Security Needs)
3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang (Social Needs)
4. Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem Needs)
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs).

Ruang-ruang di kota yang tidak luas ini ternyata banyak memberikan ruang publik yang cukup. Hanya sayang belum semua dirawat dengan berbasis budaya berfikir yang membumi. Pembangunan berkelanjutan hakekatnya adalah pembangunan yang didasarkan akan kebutuhan masyarakat untuk minimal pemenuhan kebutuhan dasarnya, dan itu akan ada bila dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah dalam sinergisitas secara holistik, realistis,  komprehensif dan CERIA (Cerdas – cermat, Empati, Responsif,  Ilmu-iman-ikhlas, Amanah).

Disamping itu, Perlu menerapkan “saripati” dari 17 goals dan 169 elemen dari SDGs dalam pembangunan berkelanjutan yang setelah kita hayati saripati itu adalah pembangunan SDM dan lingkungan berkelanjutan sebagai investasi terbesar dalam memelihara kehidupan bumi yang menandakan sebuah langkah besar menuju pengakuan terhadap kekuatan transformatif urbanisasi untuk pembangunan, dan peran pemimpin-pemimpin daerah untuk mendorong perubahan global secara bottom-up. Kemudian, Kota Metro dengan genetiknya yang baik tentu dapat mencapai sebagai kota yang berpredikat segala-galanya dalam Metro Emas 2037.

Oleh: dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG(K), M.H

Pewarta : MM/ADV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *