MITRAPOL.com, Jakarta — Pemerintah Provinsi Lampung bersama Forum Investasi Lampung (FOILA) menggelar Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2025 di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Acara bergengsi tersebut dihadiri oleh 58 calon investor dari berbagai negara, serta perwakilan duta besar negara sahabat, yang hadir untuk menjajaki peluang investasi di Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung untuk membuka peluang investasi hijau dan berkelanjutan di sektor pertanian modern, energi terbarukan, pariwisata hijau, dan industri kreatif.
“Lampung siap menjadi mitra strategis bagi investor nasional maupun global,” ujar Wagub Jihan dalam welcome speech-nya.
Forum bertema “Explore the Potential: Lampung Investment Opportunities for Sustainable Growth” ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Dorong Hilirisasi dan Energi Terbarukan
Wagub Jihan menegaskan bahwa Lampung tidak bisa lagi bergantung pada sektor pertanian tradisional. Pemerintah Provinsi kini mendorong hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan guna meningkatkan nilai tambah produk lokal.
“Kami ingin pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati pelaku usaha, tapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Selain sektor pertanian, Lampung juga tengah mengembangkan Renewable Energy Hub berbasis biomassa dan panas bumi. Potensi panas bumi di empat kabupaten mencapai 1.758 MWe, menjadi daya tarik bagi investor yang fokus pada energi bersih.
Kebijakan ekonomi daerah ini juga sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam pembangunan ekonomi pedesaan, ketahanan pangan, pemerataan infrastruktur, dan transformasi energi hijau.
Posisi Strategis dan Reformasi Perizinan
Secara geografis, Lampung memiliki posisi strategis sebagai gerbang Pulau Sumatra dan penghubung utama antara Pulau Jawa dan Sumatra. Potensi ini menjadikan Lampung pusat logistik dan industri pengolahan yang terintegrasi dengan infrastruktur transportasi modern.
Untuk menarik lebih banyak investor, Pemprov Lampung memperkuat layanan perizinan berbasis digital, memberikan insentif fiskal, serta menyederhanakan regulasi usaha.
“Investasi bukan sekadar soal modal, tapi juga tentang kepercayaan dan kemitraan jangka panjang,” kata Jihan.
Pariwisata Hijau dan Ekonomi Kreatif
Selain industri dan energi, Pemerintah Provinsi Lampung juga fokus mengembangkan pariwisata hijau dan ekonomi kreatif. Promosi digital destinasi wisata unggulan seperti Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, serta tradisi budaya Saibatin dan Pepadun terus digencarkan.
“Lampung memiliki kekayaan alam dan budaya yang siap dikembangkan sebagai wisata berkelanjutan,” ujar Wagub.
Untuk memperkuat ekosistem ekonomi daerah, Pemprov Lampung juga meluncurkan Lampung Hub, sebuah platform kolaborasi yang mempertemukan pemerintah, pelaku industri, dan komunitas kreatif guna melahirkan inovasi dan sinergi lintas sektor.
Proyek Unggulan dan Kesepakatan Investasi
Dalam forum tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung memamerkan 11 proyek investasi unggulan, antara lain:
- Kemiling Agripark Development Plan
- Bakauheni Harbour City
- Floating Solar Power Plant
- Starch Amilum Excipients in Medication Formula
- Kota Baru Area
- Sebalang Port
- Betan Subing Terminal & Double Track Railway
- Batu Tumpang Tourism
- Rajabasa Dharmacity
- Way Kanan Industrial Park
- Gunung Tiga Geothermal Power Plant
Sebagai langkah konkret, forum ini menghasilkan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Provinsi Lampung dan PT Bakrie Power terkait investasi energi baru terbarukan di wilayah Lampung.
Forum LEIF 2025 juga diisi dengan paparan keynote speech dari Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Lampung Bimo Epyanto, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Imam Soejoedi, serta Direktur PT Coir Indonesia Global Cepi Mangkubumi.
Menuju Lampung Hijau dan Berdaya Saing
Wagub Jihan menutup sambutannya dengan menekankan pentingnya nilai kearifan lokal “Sakai Sambayan”, yang berarti semangat gotong royong dan kerja sama, sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan di Provinsi Lampung.
“Pertumbuhan hanya bisa dicapai jika semua pihak bergerak bersama,” tuturnya.
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan komitmen kuat terhadap pembangunan hijau, Lampung siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Sumatra serta bagian penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.







