MITRAPOL.com, Surabaya – Universitas Airlangga (Unair) memperingati Dies Natalis ke-71 dengan menggelar Studium Generale bertema “Merajut Keadilan, Menyambung Harapan: Infrastruktur Merata untuk Seluruh Rakyat Indonesia.”
Acara yang berlangsung pada Jumat (14/11) itu menghadirkan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, sebagai pembicara utama.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, civitas akademika, serta para mahasiswa dari berbagai fakultas.
Dalam pemaparannya, Menteri Dody menjelaskan arah kebijakan pembangunan infrastruktur nasional yang diselaraskan dengan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menekankan pentingnya pembangunan yang menegakkan ideologi, memperkuat ketahanan pangan, energi, dan air, serta mendorong hilirisasi, ekonomi digital, dan ekonomi hijau demi keadilan sosial dan lingkungan.
“Kementerian PU menerjemahkan arah besar ini dengan menghadirkan infrastruktur yang merata, ramah lingkungan, dan menjadi pilar pemerataan antarwilayah. Setiap jalan bukan sekadar jalur logistik, tetapi jalan menuju kesejahteraan. Setiap bendungan bukan hanya bangunan air, tetapi penopang kedaulatan pangan dan energi,” ujar Menteri Dody.
Ia menambahkan bahwa seluruh pembangunan yang dilakukan Kementerian PU di bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya, hingga prasarana strategis dirancang untuk memberi manfaat jangka panjang bagi generasi berikutnya.
“Infrastruktur bukan hanya proyek fisik, melainkan instrumen negara untuk melindungi rakyat dan menegakkan keadilan sosial. Prinsip kami sederhana: Lindungi dulu, sejahterakan kemudian,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Dody juga menyoroti pentingnya kolaborasi hexahelix, yaitu sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan lembaga pertahanan nasional. Menurutnya, tata kelola yang baik hanya bisa terwujud melalui partisipasi dan kerja sama semua pemangku kepentingan.
Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Muhammad Madyan, mengapresiasi kehadiran Menteri Dody dalam forum akademik tersebut. Ia menilai bahwa kehadiran langsung para pengambil kebijakan di kampus menjadi bukti kuatnya hubungan antara pendidikan tinggi dan sektor pembangunan nasional.
“Kolaborasi ini penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang mengutamakan peningkatan kualitas SDM berintegritas dan siap menghadapi tantangan global dengan inovasi,” ujar Rektor Madyan.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan harus menjadi prinsip utama dalam setiap kebijakan publik.
“Pembangunan berkelanjutan adalah janji lintas generasi agar kemajuan hari ini tidak mengorbankan masa depan,” ujarnya.
Melalui Studium Generale ini, Kementerian PU dan Universitas Airlangga memperkuat komitmen bersama dalam riset, pendidikan, inovasi pembangunan, serta dukungan terhadap pencapaian SDGs. Kementerian PU menilai perguruan tinggi sebagai mitra strategis untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.












