MITRAPOL.com, Toba – Ratusan elemen masyarakat Toba yang yang tergabung dalam Panitia Percepatan Provinsi Tapanuli (PPPT) melaksanakan pawai akbar berjalan kaki sambil membawa kain kanvas putih sepanjang 1000 meter. yang telah dibubuhi tandatangan, Balige, Senin (12/12/22).
Massa yang berkumpul bergerak mulai dari lapangan Mini Depan Asrama Yayasan soposurung Balige, masuk kejalan Sutomo, melewati jalan Patuan nagari, simpang PLN balige, memutar melewati jalan gereja dan berakhir di tugu DI Panjaitan bundaran kota balige tersebut mendapat pengawalan dari aparat Polres Toba, satuan polisi pamong praja dan dinas perhubungan kabupaten toba.
Ketua Panitia Percepatan Provinsi Tapanuli (PPPT) Elyzabeth Simanjuntak didamping kordinator aksi Budi agung Manurung menyampikan, gerakan aksi pawai jalan kaki dengan memabawa Spanduk kain putih sepanjang 1000 Meter yang telah dibubuhi tanda tangan masyarakat dari 231 desa, 13 kelurahan dan 16 kecamatan sebagi bukti dukungan dan kerinduan hati serta desakan dari masyarakat Toba kepada Pemerintah Pusat untuk menyetujui dan mengesahkan terbentuknya Propinsi Tapanuli (Protap).
” Kita berharap, melalui aksi pawai Akbar hari ini, sebagai bukti kerinduan hati kita warga masyarakat Toba untuk segera terbentuknya propinsi Tapanuli(protap). Desakan kami kepada pemerintah Pusat, kepada yang terhormat bapak presiden kita bapak jokowidodo dan DPR RI supaya melihat kerinduan kita masyarakat Kabupaten Toba lahirnya Propinsi Tapanuli demi percepatan pembangunan di wilayah Tapanuli,” sebut Elyzabeth.
Ditambahkannya, deklarasi Akbar juga telah digelar secara massal pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Deklarasi Akbar dihadiri perwakilan dari 5 Kabupaten dan 1 Kotamadya yang akan tergabung dengan Protap yakni Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kotamadya Sibolga.
“Untuk itu seluruh yang hadir dalam deklarasi yang di adakan di Kabupaten Tapanuli Utara kami mohon jangan kendor dan tetap semangat. Inilah kerinduan kami Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat mohon memperhatikan kerinduan kami seluruh lapisan masyarakat yang ada di Tapanuli Raya ini,” ungkapnya.
Koordinator Aksi, Budi Agung Manurung menjelaskan bahwa aksi membubuhkan tanda tangan di atas kanvas sepanjang 1.000 Meter ini merupakan aksi spontanitas warga Toba, tidak ada unsur rekayasa dan menunjukan kerinduan warga Toba untuk terwujudnya Provinsi Tapanuli.
Puncak Pawai Akbar ini juga dihadiri beberapa tokoh besar Kabupaten Toba, salah satunya Harangan Wilmar Hutahean, 88, bersama istri. Pemilik Labersa Groub yang akrab dipanggil HW Hutahaean ini mendukung penuh pergerakan yang dilakukan oleh panitia. Dia mengatakan bahwa aksi hari ini berjalan dengan baik karena berkat Tuhan.
HW Hutahaean juga mengaku, selain doa, dia turut mendukung penuh pembentukan Provinsi Tapanuli agar segera terwujud.
“Saya mengajak agar kita semua yang akan tergabung dalam Provinsi Tapanuli ini biarlah bersatu. Tinggalkanlah rasa pribadi, karena persatuan dan kesatuan inilah yang kita butuhkan. Karena dengan adanya persatuan dan kesatuan inilah pemerintah akan secepatnya menyetujui, tapi jika kita terpecah-pecah akan memperlambat. Hasilnya bukan untuk perorangan, bukan untuk panitia tapi untuk semua sampai anak cucu kita,” pungkas HW Hutahean.
Pewarta : Abdi S