MITRAPOL.com, Ciputat – Pemkot Tangsel terus melakukan antisipasi serta menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi gelombang urbanisasi pasca Idulfitri.
Mulai dari surat edaran, pendataan melalui Sistem pendaftaran penduduk non permanen (Sipermen), hingga program Dilatih, Disertifikasi dan Ditempatkan (D3) juga semakin digencarkan untuk menjawab permasalahan urbanisasi di Kota Tangsel.
“Bahkan kami dari awal Ramadan, kami telah menerbitkan surat edaran ke camat dan lurah, yang salah satu isinya bahwa harapan kami sih kalau mudiknya berempat ya pulangnya berempat lagi,” cetus Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, di Ruang Anggrek Puspemkot Tangsel, Kamis (27/4/2023).
Kedatangan warga ke Tangsel tidak mungkin dilarang dan dicegah. Namun, Benyamin mengingatkan agar yang datang dibekali dengan skill atau kemampuan yang mumpuni.
“Tentu kami harapkan mereka mempunyai keterampilan yang dimiliki,” ucap Benyamin.
Bahkan, Pemkot sudah menyiapkan strategi D3 untuk mengantisipasi apabila yang datang tidak dibekali cukup kemampuan. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan pengangguran dari efek adanya urbanisasi ini.
“Kami ada program D3, dan ada sertifikatnya untuk meningkatkan daya saing,” ungkapnya.
Pemkot Tangsel sudah memperkirakan akan ada hampir 4 ribu pendatang baru di Tangsel.
“Cenderungnya meningkat dari tahun ke tahun ya sekitar 7 sampai 15 persen. Karena banyak juga yang mencari kerjanya di sekitar Tangsel, yakni daerah industri seperti di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang,” tukasnya.
Sedangkan di Tangsel sendiri, khususnya di bidang perdagangan dan jasa yang menjadi paling banyak dicari dan dibutuhkan.