Scroll untuk baca artikel
Jakarta

BP2MI: Credencial later wajib di berikan Negara kepada PMI yang Berangkat Resmi

352
×

BP2MI: Credencial later wajib di berikan Negara kepada PMI yang Berangkat Resmi

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Jakarta – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar Pelepasan 286 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Government TO Government (G TO G) Korea Selatan (Korsel) untuk sektor manufaktur dan Perikanan Pelepasan berlangsung di menara Peninsula Hotel Jakarta. Senin (22/5/23).

Dalam Pelepasan PMI kali ini di Pimpin kepala Badan BP2MI melalui Deputi Perlindungan Kawasan Asia-Afrika Gatot Hermawan.

“Hari ini kita berangkatkan 286 Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan, ini pemberangkatan yang kesekian kalinya yang rutin kita berangkatkan setiap hari Senin, kalian harus dihormati karena pahlawan devisa negara,” kata Gatot di hotel Paninsula, Jakarta.

Dia menyebutkan bahwa Pekerja Migran Indonesia merupakan nomor dua penghasil devisa terbanyak bagi negara, setelah sektor migas.

“Kalian ini memberikan devisa begitu banyak ke negara, BP2MI berkomitmen melindungi pekerja migran dari ujung rambut sampai ujung kaki, kita berharap kepada semua untuk bersungguh-sungguh bekerja membawa nama bangsa Indonesia, kalian ini tugas negara,” ujarnya.

Gatot menambahkan, pekerja migran yang diberangkatkan melalui jalur resmi atau prosedural dibekali dengan surat sakti atau credential letter. Surat itu memuat pesan dari pemerintah Indonesia untuk menitipkan salah satu warga negaranya untuk bekerja di negara itu, sekaligus permohonan agar mereka dilindungi dan dipenuhi hak-haknya sesuai perjanjian kerja dan peraturan perundang-perundangan di sana.

“Credencial later ini kita berikan kepada pekerja, surat itu bentuk penghormatan dari negara bahwa kalian berangkat melalui jalur resmi, ketika sampai di sana tunjukkan kepada perusahaan atau majikan kalian bahwa credencial later ini merupakan tugas dari negara, bahwa kalian warga negara yang baik,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Gatot juga memberikan motivasi semangat kepada pekerja. Dia meminta para pekerja tidak selamanya menjadi pekerja di luar negeri. Melainkan harus mampu membuka usaha setelah pulang dari luar negeri.

“Kan semua adik-adik ini punya cita-cita, jadi di sana jangan hamburkan gajinya, jangan boros, kumpulkan gajinya, kan gajinya banyak, setelah pulang ke Indonesia jadi pengusaha, misalnya buka toko, ternak ayam jadi tidak selamanya kerja di Luar Negeri,” ujarnya.

Pewarta : Yape

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *