Nusantara

Benny Rhamdani: 13 PMI/TKI yang kita berangkatkan ke Jerman bekerja sebagai Perawat

Admin
×

Benny Rhamdani: 13 PMI/TKI yang kita berangkatkan ke Jerman bekerja sebagai Perawat

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Tangerang – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan Pelepasan kepada 13 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government TO Government (G TO G) atau Pemerintah melalui Pemerintah ke Jerman untuk jadi Perawat, Pelepasan berlangsung di Lounge BP2MI Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Minggu (9/7/23).

Pelepasan di pimpin oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani didampingi oleh Sestama Rinardi dan Jajaran Madya dan Pratama di lingkungan BP2MI serta di siarkan secara langsung di Medsos Facebook dan chanel YouTube BP2MI.

“Hari ini kita kembali melepas PMI dalam program G to G ke Jerman sebanyak 13 orang tenaga kesehatan,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani seusai melakukan Pelepasan 13 PMI ke Jerman.

Ia mengatakan, dari ke 13 pekerja migran ini berasal dari beberapa daerah yang ada di Indonesia, di antaranya dari Karawang, Bekasi, Cianjur, Purwakarta, Jawa Barat, Lumajang, Ponorogo Jawa Timur, Purworejo, Boyolali, Jawa Tengah, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Bengkulu, Aceh Jaya, Banda Aceh, dan Tangerang Selatan, Banten.

Nantinya, mereka akan bekerja pada bidang keperawatan atau tenaga kesehatan dengan gaji yang diterima terbiang fantastis karena negara itu memiliki undang-undang (UU) keberpihakan terhadap tenaga kerja.

“Kita juga mendorong, agar mereka ini tidak hanya bekerja, mendapat jabatan dan uang saja. Tapi ke depannya bisa dimanfaatkan untuk usaha di dalam negeri,” harap Benny.

Selain itu, bagi PMI yang telah mendapatkan pekerjaan di negara-negara maju seperti Jerman, Jepang dan Korea yang sistem teknologinya sudah jauh lebih canggih itu diharapkan saat kembali pulang ke Indonesia nanti dapat membawa ilmunya agar bisa dikembangkan di dalam negeri.

“Jadi ilmu teknologi itu nantinya bisa dibawa ke negara kita dan dikembangkan dalam membangun desa, kota/kabupaten di Indonesia,”.

Benny juga menyebutkan, penempatan kerja seperti G to G ini harus digelorakan. Karena, mimpi anak-anak muda bangsa Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri tersebut dapat menjadi kenyataan.

“Pihak Jerman saat ini sudah membantu langsung para PMI dengan memberikan pelatihan kepada mereka dan bahkan ada hal-hal tertentu yang sudah ditanggung pihak Jerman,” ujarnya.

Kedepan, kata Benny, jika program G To G ini berjalan sukses akan dikembangkan untuk menambah “leading” sektornya seperti tenaga kerja pada manufaktur/industri dan lain sebagainya.

“Untuk sementara ini hanya perawat, mudah-mudahan nanti kita bisa menyodorkan proposal ke Jerman agar sektor pekerjaan lain dibuka,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sejauh ini sudah ada sekitar seratusan lebih PMI sudah bekerja sebagai tenaga perawat di lembaga kesehatan Jerman.

“Walau pun yang mendaftar ke kita sudah menembus angka 600-800 orang. Artinya PMI kita ini banyak yang ingin bekerja ke sana,” kata dia.

 

Pewarta : Yape

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *