MITRAPOL.com, JAKARTA – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan pelepasan pekerja migran Indonesia (PMI) melalui pemerintah dan pemerintah atau program Government TO Government sebanyak 44 PMI sektor Manufaktur dan Perikanan berlangsung di Aula Abdurahman Wahid kantor BP2MI Pusat Pancoran Jakarta, (07/11/23).
Pelepasan yang di pimpin oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani didampingi jajaran Madya dan Pratama di lingkungan BP2MI.
Lewat sambutannya Benny Rhamdani menyampaikan kepada PMI yang akan berangkat agar memastikan untuk tidak kabur karna apabila itu terjadi makan akan di Boikot Pasportnya. Mentalnya harus siap meninggalkan keluarga anak istri untuk bekerja disana, dan pulang menjadi orang sukses. Ingat orang tua terutama ibu bapa agar bisa membahagiakan mereka dengan sungguh-sungguh bekerja dengan baik.
Ia juga mempertegas jika ada Oknum-oknum yang memandang rendah PMI itu akan kita lawan. “Saya akan menyampaikan kepada semua pejabat yang memakai fasilitas negara di gaji oleh pemerintah agar jangan memperlakukan PMI dengan tidak baik apalagi mencurangi mereka, perlakukan PMI dengan bermartabat dan terhormat karna mereka penghasil Devisa kedua terbesar di republik ini. Siapapun yang memperlakukan Rakyatnya dengan tidak baik akan mendapat balasan yang setimpal,” ucap Benny.
“Kalian adalah anak muda yang terpilih yang di rekrut secara resmi dan telah mengikuti pelatihan dengan baik serta memiliki keahlian, ketrampilan, memiliki pendidikan makanya negara harus melepas kalian dengan bermartabat dan dengan mulia, Kalian penghasil Devisa terbesar kedua 159 triliun di negeri ini”.
Benny menyinggung kenaikan Peminat yang mau bekerja keluar negeri, Tren penempatan pekerja migran Indonesia semakin naik setelah tahun 2020 dengan jumlah 113.000 lebih penempatan, dan tahun 2021 di masa pandemi Covid melanda dunia dengan jumlah 72.000 lebih penempatan.
Selamat berangkat Insyaallah sampai dengan selamat di tujuan masing-masing, ingat di lingkungan manapun kita berada kita tetap Indonesia.
Pewarta : Yape